Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Hewan Peliharaan Merasa Insecure terhadap Manusia, Mengapa?

Kompas.com - 19/05/2023, 08:24 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber PsyPost

 

KOMPAS.com - Pemilik hewan peliharaan seringkali dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental yang lebih baik dan tingkat kondisi negatif --seperti kesepian dan depresi-- yang lebih rendah.

Akan tetapi, anggapan tersebut tidak selamanya benar.

Studi terbaru melaporkan, kepemilikan hewan peliharaan tidak hanya memberikan efek positif pada kesehatan fisik dan mental, tapi juga dapat menimbulkan efek negatif.

Pada studi dalam BMC Psychiatry yang memantau pemilik anjing Jerman, peneliti menemukan fakta mengejutkan.

Pemilik hewan peliharaan bisa merasa insecure pada manusia

Diketahui, peserta dengan hubungan yang kuat dengan hewan peliharaan menunjukkan lebih banyak gejala gangguan mental dan stres dalam kasus tertentu. Ingat ya, dalam kasus tertentu.

Gejala gangguan mental dan stres itu dikaitkan dengan insecure atau rasa tidak aman peserta dengan manusia lain, bukan hewan.

Satu studi berbeda juga menghubungkan keterikatan emosional pada hewan peliharaan dengan masalah dalam hubungan interpersonal.

Studi tersebut menemukan, seseorang dengan keterikatan yang lebih kuat pada hewan peliharaan dilaporkan memiliki tingkat kehidupan sosial yang lebih rendah.

Mereka juga mengalami tingkat kesepian dan depresi yang lebih tinggi.

Adapun studi lain mengungkap, ikatan yang kuat pada hewan peliharaan dikaitkan dengan trauma semasa kanak-kanak dan ciri-ciri psikopatologis (penyakit atau gangguan mental) tertentu.

Beberapa temuan ini membuat penulis studi terbaru berfokus melihat kaitan antara gaya keterikatan interpersonal, keterikatan pada hewan peliharaan, dan kesehatan mental seseorang.

Baca juga: Kenali Manfaat Memelihara Anjing bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Studi melibatkan 610 pemilik anjing gembala  Jerman

Penulis studi Johanna Lass Hennemann dan rekan-rekannya melakukan survei online terhadap 610 pemilik anjing gembala Jerman.

Mereka berusaha menguji hipotesis yang menyebutkan hubungan emosional peserta yang lebih kuat pada anjing dikaitkan dengan beban kesehatan mental lebih tinggi dan gaya keterikatan insecure pada manusia.

Para peneliti juga bertujuan mengurai hubungan antara keterikatan emosional pada hewan peliharaan dan manusia, serta kaitan antara keduanya dengan kesehatan mental.

Peserta studi yang dilibatkan sebagian besar adalah wanita (93 persen) berusia antara 18-73 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com