KOMPAS.com - Sepatu lari yang digunakan para atlet di masa lalu belum seperti sepatu lari modern yang kita kenal saat ini.
Dulu, sepatu lari cenderung memiliki sol yang kaku dan sedikit bantalan, serta bagian atas berbahan kulit yang berat layaknya sepatu kerja.
Memasuki tahun 1970-an, olahraga lari mulai populer di kalangan masyarakat luas, dan saat itulah sepatu lari modern mulai dikembangkan.
Beberapa dekade berikutnya, inovasi dan kemajuan teknologi melahirkan peralatan lari canggih agar atlet dapat berlari lebih cepat.
Namun, tidak ada perubahan yang terjadi secara instan. Terobosan teknologi yang membawa kita pada sepatu lari yang kita kenal sekarang sudah melalui beberapa dekade.
Berikut ini kami sajikan perkembangan sepatu lari dari masa ke masa:
Pada tahun 1970-an, olahraga lari mulai menjadi aktivitasa umum, bukan hanya untuk atlet kompetitif. Sepatu lari pun dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bagian atas sepatu tidak lagi menggunakan kulit yang berat, dan bantalan di bagian bawah dibuat dari bahan yang lebih canggih. Begitu pula sol karet yang mengalami perubahan.
Variasi sepatu lari saat itu belum sebanyak sekarang, tetapi ada beberapa siluet yang sangat populer.
Nike Cortez
Cortez yang pertama sebenarnya buatan Onitsuka Tiger berdasarkan pesanan Nike. Karena terjadi sengketa, akhirnya Onitsuka membuat versinya sendiri dengan nama Corsair.
Baca juga: Kisah di Balik Kemiripan Onitsuka Tiger Corsair dan Nike Cortez
Nike Cortez memiliki midsole berbahan karet spons dengan lapisan bantalan wedge di bawah tumit untuk menyerap benturan dan mengurangi tekanan pada tendon Achilles.
Fitur ini memberikan kenyamanan di bagian bawah kaki para atlet yang memakainya, dan memicu pencarian material yang ringan namun lembut.
Nike Waffle Trainer
Cara itu melahirkan salah satu pola paling berpengaruh dalam sejarah sepatu, yang digunakan pada beberapa siluet Nike, termasuk Waffle Trainer.
Pola wafel ini tidak hanya meningkatkan cengkeraman pada trek dan jalan raya, tetapi juga membuat sepatu lebih fleksibel saat bergerak.
Nike Waffle Trainer juga memberikan peningkatan kenyamanan dan penyerapan kejut, yang menjadi prinsip utama pada sepatu lari di masa itu.
Brooks Villanova
Brooks Villanova menjadi sepatu pertama yang menggunakan busa ethylene vinyl acetate (EVA) pada bagian midsole, menghasilkan pengalaman berlari yang ringan dan lembut yang disukai para pelari.
Inovasi Villanova memberikan gambaran jelas tentang apa yang ditawarkan sepatu lari kepada atlet, dan gagasan ini masih menjadi fokus utama merek Brooks hingga hari ini.
"Ini menjadi pegangan utama kami, menentukan inovasi kami, prinsip-prinsip kami dalam membawa produk ke pasar," ujar Carson Caprara, SVP Footwear Brooks.
"Kami benar-benar terobsesi dengan gerakan tubuh dan berupaya mengembangkannya serta memahami kekuatan sepatu lari dalam olahraga lari dan menghubungkannya bersama."