Disindir Warganet karena Ketiak Hitam, Yura Yunita Bagikan Pesan Positif

KOMPAS.com - Belum lama ini Yunita Rachman, atau lebih dikenal dengan Yura Yunita, mendapatkan komentar negatif dari warganet mengenai kondisi ketiaknya dalam suatu video.

Video yang diunggah Yura memperlihatkan dirinya sedang melakukan latihan menari.

Bukannya mengomentari kelincahan tubuh Yura, warganet justru merundung bagian ketiak sang penyanyi yang disebut tidak mulus hingga mengejek warna kulitnya yang gelap.

Yura pun membalas komentar body shaming warganet itu melalui keterangan di Instagram.

"Iya ketiakku memang ga mulus. Banyak juga hal lain di tubuhku yang menurut orang-orang ada kurangnya. Jerawat yang hilang & muncul lagi setiap bulan (perempuan pasti ngerasain banget deh), perut berlipat, dll," tulisnya.

"Iya, aku memang ga sempurna, tapi aku berusaha terus merawat & berproses jadi versi terbaik untuk diriku sendiri."

Faktanya, masalah seputar ketiak banyak dihadapi oleh wanita.

Berdasarkan data Dove Deodorant, sekitar 9 dari 10 wanita pernah merasa tidak nyaman dengan ketiak mereka.

Baca juga: Baking Soda Bisa Cerahkan Kulit Ketiak, Benarkah?

Studi Dove di tujuh negara

Dove, merek deodoran di bawah naungan PT Unilever Indonesia, melakukan studi bertajuk "The Underarm Confidence Survey" di tujuh negara, termasuk Indonesia.

Hasilnya, sebagian besar wanita sering merasa insecure dengan penampilan mereka, terutama kondisi ketiak.

Diketahui, 9 dari 10 wanita memandang masyarakat terlalu melebih-lebihkan versi ideal ketiak wanita, seperti bebas bulu, mulus, dan tidak berbau.

Hal ini sempat membuat Yura merasa tidak percaya diri, resah, tidak nyaman, dan kecewa.

"Sampai aku ada di titik ini juga proses. Semua pasti pernah insecure. Saat aku tutupin, itu jadi beban. Tetapi, sekali kita punya keberanian, rasanya beban terangkat," ujar Yura dalam acara Dove Intimate Media Gathering di Jakarta, Selasa (6/6/2023).

"Aku bikin video latihan dance yang angkat-angkat tangan. Orang yang komentar malah soal ketiak yang enggak mulus."