Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 12:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki rasa cemburu dalam sebuah hubungan sering kali dianggap sebagai hal yang wajar untuk menunjukkan tanda cinta terhadap pasangan.

Sayangnya, perasaan cemburu yang berlebihan juga bisa menyebabkan dampak negatif yang bisa menyakiti pasangan, baik secara fisik maupun mental.

Pengalaman menyakitkan itu juga belum lama dialami seorang perempuan bernama Ambar (22), yang ditabrak oleh kekasihnya sendiri karena cemburu,

Insiden itu terjadi di Jalan Prapanca Raya, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/6/2023) malam, sesaat setelah Ambar menghabiskan malam di salah satu cafe di bilangan Kemang.

Baca juga: Ditabrak Pacarnya Sendiri, Korban: Dia Cemburu Ada yang Dadah-dadah ke Saya

Menurut Ambar, saat itu ia sedang nongkrong bersama dengan teman-temannya.

Lantas, pelaku — yang merupakan kekasihnya — merasa cemburu karena ada laki-laki lain yang melambaikan tangan pada dirinya.

Berdasarkan informasi dari teman Ambar, Gibran, peristiwa penabrakan terjadi karena pacar Ambar tak terima perlakuan sang pacar yang diduga turut melambaikan tangan ke laki-laki asing di cafe itu.

"Pacarnya melihat dengan mata kepalanya sendiri, habis itu cekcok. Makanya diikuti terus dan akhirnya peristiwa itu terjadi," beber dia.

"Akibat peristiwa itu, tidak hanya Ambar yang menjadi korban, tetapi satu pengendara motor juga ikut terjatuh. Banyak saksinya juga kok," imbuh Gibran.

Baca juga: Alasan Insecure Memicu Rasa Cemburu, Iri, dan Malu

Masalah psikologis di balik rasa cemburu

Menanggapi kasus ini, seorang psikolog klinis di Universitas Gunadarma, Meity Arianty, STP, MPsi, mengatakan bahwa salah satu penyebab rasa cemburu adalah masalah psikologis.

"Kata cemburu atau jealous itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu zelos, yang berarti persaingan dan menunjukkan intensitas perasaan," terangnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Menurut Meity, cemburu merupakan perasaan terancam oleh kehadiran pihak ketiga dan takut kehilangan dalam suatu hubungan romantis.

Jadi, yang berperan dalam cemburu itu adalah perasaan dan sering kali mengalahkan logika atau akal pikiran.

"Seseorang yang cemburu kerap kurang dapat mengontrol dirinya sehingga akan melakukan apa pun atau segala cara untuk melampiaskan atau menampakkan ketidaksukaannya atau kecemburuannya," kata Meity.

"Di dalam aspek kecemburuan selain perasaan atau emosi, ada pikiran frustrasi yang tergambar dalam perilaku, salah satu bentuknya adalah tindakan agresif seperti kasus di atas."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com