Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Latihan Fisik Halle Bailey demi "The Little Mermaid", Mulai Jam 4 Pagi

Kompas.com - 09/06/2023, 18:16 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Halle Bailey menyiapkan perannya di The Little Mermaid dengan begitu serius.

Tak hanya fokus pada aktingnya, perempuan berusia 23 tahun ini juga melatih kekuatan fisiknya begitu rupa.

Pasalnya, ia harus syuting dengan berbagai kabel dan kostum khusus dengan latar green screen untuk adegan di bawah lautan film live action itu.

Baca juga: Rangkaian Gaun Inspirasi Putri Duyung Halle Bailey di Premier The Little Mermaid

"Saya menjalani banyak pelatihan putri duyung karena saya menghabiskan banyak waktu untuk apa yang Anda sebut layar biru," katanya.

"Jadi saya akan berada di baju zirah dan kabel, pada dasarnya, tergantung di udara, dan saya harus mensimulasikan gerakan berenang."

Menu latihan fisik Halley Bailey demi The Little Mermaid

Untuk menjadi Ariel si Putri Duyung, Halley Bailey menjalani pola makan khusus dan menu olahraga fisik yang intens.

Hasilnya, ia berhasil tampil prima di layar lebar saat penayangannya di seluruh dunia beberapa pekan lalu.

Libatkan personal trainer

Untuk The Little Mermaid, ia merekrut Sana Shirvani, pelatih pribadi ternama asal London.

Menu olahraga yang diberikannya termasuk core work dan latihan menguatkan otot leher karena Halley akan digantung di tali baja selama berjam-jam selama syuting.

"Core strength sangat berbeda dengan sekumpulan otot perut yang dipamerkan" kata Sana.

Baca juga: Mengenal 3 Gerakan Dasar Core Motion untuk Kecilkan Perut

Tak hanya demi penampilan, kekuatan itu juga penting untuk menahan beban tubuh saat syuting di tali baja dalam waktu lama.

"Ini membutuhkan kekuatan perut yang sangat besar serta kekuatan yang sangat besar melalui ekstensor punggung mereka."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sana Shirvani (@sana.shirvanii)

Selain itu, otot leher memainkan peran penting dalam memberikan stabilitas, mendukung postur tubuh yang baik, dan mengurangi risiko cedera terkait leher.

"Kami menggunakan variasi isometrik leher dan metode berbasis resistensi, yang melibatkan penerapan resistensi tanpa benar-benar menggerakkan leher," tambah Sana.

Latihan tersebut dilakukan 5-6 kali seminggu agar aktris muda itu lebih kuat, bugar dan gesit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com