KOMPAS.com - Stroke adalah salah satu kondisi medis yang paling menakutkan, terutama bagi orang-orang yang memasuki usia lanjut.
Jika stroke sudah menyerang, ada kemungkinan terjadi kecacatan yang menurunkan kualitas hidup bahkan kematian. Oleh sebab itu, penting untuk mencegah stroke sebelum terjadi.
Apalagi, seiring bertambahnya usia, risiko terkena stroke meningkat secara signifikan.
Menurut Dokter Spesialis Saraf sekaligus Direktur Utama RS Pusat Otak Nasional Jakarta Mursyid Bustami, sebaiknya dilakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kemungkinan stroke sedini mungkin.
"Jadi sudah disarankan sekarang ini bukan hanya check up saja, kalau kami di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional itu ada namanya brain check-up," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (23/10/2024).
Baca juga: Rutin Olahraga Bisa Mencegah Stroke, Berapa Durasi yang Dianjurkan?
Brain check-up adalah pemeriksaan dalam rangka mencegah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan persarafan, terutama stroke.
Dilansir dari Sehat Negeriku, rangkaian pemeriksaan brain check-up terdiri dari pemeriksaan fisik, fisik neurobehaviour, pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan kardiografi, EKG dan treadmil, pemeriksaan neuroofthalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen thorax, serta pemeriksaan CTA.
Dari serangkaian pemeriksaan tersebut, dapat diketahui jika ada kelainan kesehatan, termasuk risiko terjadinya stroke.
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan, seseorang yang berada dalam kondisi sehat ternyata memiliki risiko stroke yang cukup tinggi.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Stres Dapat Meningkatkan Risiko Stroke
Dengan demikian, jika dari pemeriksaan didapatkan bahwa seseorang memiliki risiko stroke maka dapat dilakukan upaya pencegahan agar stroke tidak terjadi.
"Kalau misalnya selama ini merasa sehat-sehat saja ternyata ada darah tinggi, kemudian ada kolesterol tinggi atau mungkin dari brain check-up ada penyempitan pembuluh darah ke otak. Nah, ini kan bisa dilakukan upaya untuk mencegah jangan sampai stroke," tutur Mursyid.
Hal ini bisa mencegah kecacatan akibat stroke yang nantinya memengaruhi kualitas hidup seseorang.
"Dengan brain check-up itu, tentunya kita bisa saring ini orangnya berisiko terjadi stroke sehingga bisa diintervensi lebih awal," tutup Mursyid.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang