Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Remaja Curhat di "Second Account" Berkaitan dengan Kesehatan Mental

Kompas.com, 18 Desember 2024, 18:20 WIB
Rebecca Rosevanya Johanna Rudiansyah,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah perkembangan media sosial, kini remaja memiliki kebiasaan baru dalam mengekspresikan diri mereka, yaitu menggunakan second account atau akun kedua.

Berbeda dengan akun pertama yang biasanya untuk menjaga citra diri di hadapan publik, akun kedua menjadi ruang aman untuk berbagi keluh kesah.

Tak sedikit orang yang menggunakan identitas anonim untuk akun kedua.

Baca juga:

Fenomena ini semakin populer di kalangan remaja yang membutuhkan tempat lebih privat dan otentik untuk mengekspresikan dirinya.

Menurut Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP, fenomena ini merupakan cerminan dari tingginya stigma dan diskriminasi publik terhadap gangguan kesehatan jiwa.

“Sudah terdapat banyak penelitian yang membuktikan bahwa ketika isu kesehatan jiwa diutarakan secara publik, respons pertama masyarakat adalah menghakimi,” ujarnya dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2024).

Penghakiman itu bisa menjadi penyebab mengapa banyak orang, termasuk remaja tidak mau terbuka tentang masalah kesehatan jiwa yang dialaminya.

Menurut Ray, hal itu bisa mengindikasikan adanya kesalahan sistemik pada struktur sosial bahwa belum ada ruang ramah kesehatan jiwa yang optimal di publikm

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/12/2024).Kompas.com/Rebecca Rosevanya Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSP dalam Media Briefing Kesehatan Jiwa di Restoran Beautika, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/12/2024).

Hal ini juga menjadi tanggung jawab masyarakat, yaitu dengan merespons keberanian remaja untuk curhat tanpa menghakimi mereka.

Baca juga:

Dari segi remaja sendiri, mereka perlu menerapkan keterbukaan untuk mendapatkan dukungan dan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi.

“Selain screening, untuk mendiagnosa masalah kesehatan, seorang remaja harus menerapkan openness atau keterbukaan. Kalau menggunakan second account, hasilnya tidak akan akurat,” jelas Ray.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau