KOMPAS.com - Tidak sedikit orang yang mengira, penderita epilepsi tidak boleh berolahraga.
Menurut mereka, olahraga yang berat dapat memicu kejang dan meningkatkan risiko cedera bagi penderita epilepsi.
Namun, benarkah demikian?
Menurut dr. Putri Auliya, dokter spesialis saraf di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru, kondisi tersebut sangat jarang terjadi.
Baca juga: Epilepsi Bisa Menular Lewat Air Liur, Mitos atau Fakta?
Olahraga memang dapat memicu kejang pada penderita epilepsi, tetapi hanya dalam kondisi tertentu.
“Bangkitan kejang pada orang dengan epilepsi memang ada yang diinduksi atau dicetuskan oleh olahraga, tetapi kasus ini sangat jarang,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Senin (10/3/2025).
Putri menjelaskan bahwa kasus tersebut tidak akan terjadi jika penderita mengonsumsi obatnya.
Justru, ia menyarankan untuk berolahraga secara rutin, karena memberikan manfaat bagi kesehatan.
“Selagi orang dengan epilepsi selalu mengonsumsi obatnya, olahraga sangat disarankan,” ujar Putri.
Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga juga dapat mengurangi produksi hormon stres.
Sementara stres yang dikontrol dengan baik, dapat menurunkan risiko terjadi kejang.
“Olahraga dapat berdampak positif baik fisik dan psikis, yang akan berdampak baik pada kontrol kejang orang dengan epilepsi,” jelasnya.
Namun demikian, Putri menyarankan untuk berhati-hati saat berolahraga.
Penderita epilepsi harus memastikan bahwa ia tidak dehidrasi, kekurangan oksigen, atau kekurangan gula sebelum berolahraga.
Baca juga: Anak Kerap Tiba-tiba Bengong, Waspada Epilepsi
“Hal yang perlu diperhatikan adalah, saat berolahraga jangan sampai terjadi dehidrasi, kekurangan oksigen, atau kekurangan gula, karena kondisi-kondisi ini yang sering mencetuskan kejangnya,” jelas Putri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang