Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Sukses Menerapkan Gentle Parenting, Tenang dan Positif

Kompas.com, 13 Maret 2025, 17:03 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.comGentle parenting adalah pola asuh yang lembut, dengan tujuan untuk membesarkan anak-anak yang percaya diri, mandiri, dan bahagia, melalui empati, rasa hormat, pengertian, dan menetapkan batasan yang sehat.

Ada beragam manfaat dari menerapkan gentle parenting, salah satunya adalah membuat hubungan antara orangtua dan anak menjadi lebih baik.

Sebab, pola pengasuhan ini mengutamakan ikatan atau bonding.

Baca juga: 4 Manfaat Menerapkan Gentle Parenting, Anak Lebih Berempati

Selain itu, anak yang diasuh dengan gentle parenting juga akan tumbuh menjadi sosok yang berempati.

Disadur dari Cleveland Clinic, Kamis (13/3/2025), ada beberapa tips agar orangtua sukses menerapkan gentle parenting. Apa saja?

1. Tetap tenang dan positif

Ada sebuah penelitian bertajuk “Catching Kids Being Good: A Practical Guide to Positive Behavioral Interventions and Supports”.

Penelitian itu menyebutkan, orangtua harus memuji anak empat kali lebih banyak daripada memberikan umpan balik yang negatif jika ingin mendorong perubahan perilaku positif.

“Meski dalam situasi saat kamu mungkin berdebat dengan seseorang, cobalah untuk tetap tenang. Jadi, anak akan menyadari bahwa lebih baik bersikap tenang daripada berteriak atau menjerit,” kata dokter anak Karen Estrella, MD.

2. Rencanakan reaksi untuk perilaku negatif

Mengetahui cara bereaksi terhadap situasi sebelum terjadi adalah hal yang baik, terutama jika kamu tidak ingin bersikap reaktif saat itu juga.

Misalnya, ketika mengajak anak berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Pikirkan bagaimana kamu akan merespons dan apa yang akan dilakukan jika anak marah, karena tidak dibelikan mainan atau camilan yang mereka inginkan.

Memiliki rencana yang telah disiapkan akan membantumu mengambil langkah mundur pada saat itu, serta menanggapinya dengan tenang dan efisien.

Baca juga: Apa Itu Gentle Parenting? Simak Penjelasan Pakar

3. Bekerja sama sebagai satu tim

Ajukan pertanyaan reflektif seperti “Mengapa kamu meresponsnya seperti ini?” dan “Apakah kamu tahu apa yang aku rasakan?” ketika perilaku negatif terjadi.

Ini akan membantu anak memahami perasaanmu.

Dari sana, orangtua dan anak dapat membicarakan tentang jawaban atas pertanyaan itu dan konsekuensinya.

Kemudian, keduanya juga bisa membicarakan tentang apa yang menjadi pemicu bagi anak dan orangtua.

Semua ini berperan dalam hubunganmu dan sang buah hati.

Sebuah studi bertajuk “Parent-Child Attachment Security and Depressive Symptoms in Early Adolescence: The Mediating Roles of Gratitude and Forgiveness” menunjukkan, saling pengertian dan pendekatan tim dalam mengasuh anak meningkatkan rasa keterikatan anak kepada orangtuanya.

Rasa keterikatan yang lebih besar ini kemudian berkaitan dengan lebih sedikit gejala depresi, serta tingkat rasa syukur dan pengampunan yang lebih tinggi di kemudian hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau