Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Prosedur Egg Freezing seperti yang Dilakukan Luna Maya

Kompas.com, 8 Mei 2025, 08:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pembekuan sel telur atau egg freezing adalah proses preservasi sel telur untuk dibekukan dalam nitrogen bersuhu -196 derajat celsius.

Egg freezing merupakan salah satu cara untuk menjaga kesuburan perempuan, agar mereka dapat mencoba untuk memiliki anak di masa depan.

Luna Maya merupakan salah satu yang melakukan prosedur ini pada tahun 2021. Kala itu, ia melakukannya karena khawatir belum menemukan pasangan, tetapi tetap ingin menjadi seorang ibu.

Baca juga: Apa Itu Egg Freezing, yang Dilakukan Luna Maya untuk Punya Anak?

Menurut Luna Maya, egg freezing adalah solusi yang tepat untuk dilakukan saat itu karena ia tidak tahu kapan bakal berjodoh, berkeluarga, dan memiliki anak.

Lantas, seperti apa prosedurnya?

Prosedur egg freezing

Dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG, SubSpFer, MSc yang berpraktik di RSPI Pondok Indah, RSIA Bina Medika, dan Bamed Meruya menjelaskan, dokter akan mengambil sel telur yang matang untuk disimpan dan suatu saat digunakan untuk proses pembuahan.

“Seperti orang yang akan menjalani proses IVF atau bayi tabung, pasien melewati seleksi kriteria. Jadi fit and proper test dulu, persiapan, cek laboratorium, dan lain-lain,” ucap dia kepada Kompas.com, Rabu (7/5/2025).

Dalam beragam persiapan itu, dokter bakal melihat kadar cadangan ovariumnya, usia pasien, dan apakah ada permasalahan lain seperti masalah kesehatan.

Selanjutnya adalah proses stimulasi yang penting dilakukan, yakni pemberian obat untuk memberi kesempatan bagi ovarium mendapatkan sel telur dalam jumlah banyak pada satu waktu yang bersamaan.

“Sehingga, kami memberikan rangsangan hormonal dari luar. Obat hormon diberikan kepada pasien, sehingga nanti dia mendapatkan sel telur matang tidak hanya satu, karena kalau alami kan setiap bulan hanya ada satu sel telur yang matang untuk mengalami ovulasi,” papar Yassin.

Proses ini memerlukan waktu sekitar 10-14 hari sampai sel telur siap “dipanen”. Pengambilannya menggunakan jarum panjang, dan dipandu dengan USG.

Baca juga: Mengapa Perempuan Melakukan Egg Freezing? Dokter Jelaskan Alasannya

Dalam proses pengambilan sel telur, pasien akan diberi obat bius karena bakal mengalami luka dari penusukan jarum tersebut.

“Tindakannya sekitar 10-15 menit, tergantung jumlah sel telur yang dimiliki yang ingin diambil,” kata Yassin.

Berbeda dengan bayi tabung

Prosedur bayi tabung lebih kurang mirip. Namun, setelah pengambilan sel telur, biasanya dilanjutkan dengan pengambilan sperma.

Setelah itu, sperma dipertemukan dengan sel telur supaya pembuahan terjadi. Embryo yang dihasilkan bakal ditanam ke rahim sang ibu.

Dalam egg freezing, sperma tidak diperlukan. Setelah sel telur diambil, embryologist bakal menanganinya di dalam laboratorium.

“Sel telur langsung dibekukan dan disimpan untuk sewaktu-waktu dicairkan pembekuannya untuk dipertemukan dengan sperma,” terang Yassin.

“Kalau ditanya prosesnya seperti apa, sebagian dari proses bayi tabung itulah untuk mendapatkan sel telur. Bedanya, sel telur yang didapat akan disimpan sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan,” imbuh dia.

Namun, untuk mengetahui prosedur lengkapnya, kamu bisa langsung konsultasi dengan dokter.

Baca juga: Menikah dengan Maxime Bouttier, Luna Maya Tampil Menawan dalam Kebaya Adat Jogja

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau