Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Avoidant Attachment, Gaya Keterikatan yang Cenderung Menjaga Jarak

Kompas.com, 5 Oktober 2025, 15:15 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Pernah merasa pasangan tampak menjaga jarak ketika hubungan mulai terasa dekat?

Atau justru Anda sendiri yang sulit terbuka saat seseorang mencoba lebih mengenal diri Anda?

Dalam psikologi, fenomena ini berkaitan dengan avoidant attachment, salah satu gaya keterikatan dalam teori psikologi modern.

Menurut psikolog Medwin Wisnu Prabowo, M.Psi., Psikolog, CH, CHt, avoidant attachment merupakan salah satu dari empat attachment style yang menggambarkan cara seseorang menjalin dan mempertahankan hubungan dengan orang lain, baik dalam pertemanan, hubungan kerja, maupun percintaan.

"Attachment style itu adalah gaya atau cara kita berinteraksi dengan orang lain," kata Medwin dalam siaran Radio Kesehatan Kemenkes RI, dikutip pada Minggu (5/10/2025).

Baca juga: 7 Dampak Psikologis yang Bisa Dialami Korban Gaslighting dalam Hubungan

Apa itu avoidant attachment?

Istilah attachment pertama kali diperkenalkan oleh psikolog John Bowlby untuk menggambarkan hubungan emosional antara anak dan pengasuhnya.

Hubungan awal inilah yang kelak memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan di masa dewasa.

Psikolog Medwin menyebut orang dengan tipe avoidant cenderung menarik diri dari hubungan yang terlalu dekat.

Mereka merasa tidak nyaman dengan keintiman, dan bisa jadi menghindari kedekatan emosional.

Tipe ini sering muncul karena kebutuhan emosional anak tidak terpenuhi, meskipun secara materi mereka tercukupi.

Anak merasa tidak dicintai secara emosional, sehingga terbiasa menjaga jarak.

Mengutip Medical News Today, avoidant attachment adalah gaya keterikatan tidak aman (insecure attachment) yang terbentuk saat anak dibesarkan oleh pengasuh yang kurang responsif secara emosional.

Anak belajar menekan kebutuhannya akan kedekatan karena takut ditolak atau diabaikan.

Sebagai orang dewasa, individu dengan gaya ini cenderung menghindari keintiman emosional.

Mereka bisa terlihat mandiri, rasional, bahkan “dingin”, padahal di balik itu tersimpan kecemasan untuk tidak terlalu bergantung pada orang lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau