Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2016, 17:00 WIB
KOMPAS.com — Bagi orang yang percaya, setiap tanda lahir yang kita miliki di tubuh memiliki arti tertentu. Ada yang mengaitkannya dengan keberuntungan ataupun sifat-sifat tertentu.

Sejak lama para ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan tanda lahir di tubuh. Namun, menurut penelitian, tanda lahir terjadi karena ekstra-pigmentasi, kumpulan pembuluh darah, atau tanpa penyebab apa pun.

Ada dua jenis tanda lahir, yakni pigmentasi dan vaskular. Tanda lahir pigmentasi terjadi saat pigmen sel kulit mengelompok, misalnya saja tahi lalat dan bercak kecoklatan di kulit.

Sementara itu, tanda lahir vaskular biasanya muncul di kepala atau area wajah, terjadi saat sekelompok pembuluh darah di bawah kulit saling mendekat di titik yang sama.

Kedua tipe tanda lahir ini bisa muncul di mana saja, termasuk di dalam tubuh.

Karena ada banyak tipe tanda lahir yang berbeda-beda dan juga bentuknya, para ahli belum mengetahui dengan jelas penyebab, tujuan, dan mengapa ada orang yang memiliki tanda lahir, sedangkan yang lain tidak, meski sama-sama anak kembar.

Tanda lahir juga terkait dengan sejumlah protein yang terpapar janin dalam plasenta, tetapi bagaimana mekanismenya belum jelas.

Hemangioma atau benjolan kemerahan pada kulit juga terkait dengan berat badan lahir rendah. Studi tahun 2008 menyimpulkan bahwa kekurangan oksigen di plasenta selama kehamilan menjadi penyebab terbentuknya hemangioma.

Walau tanda lahir sebagian besar tidak berbahaya, tetapi kita bisa menghilangkan tanda lahir jika mengganggu kemampuan melihat, bernapas, atau mendengar. Demikian pula halnya jika dirasa mengganggu penampilan. Biasanya dihilangkan dengan operasi laser.

Bila tanda lahir semakin besar di organ dalam atau berkembang dengan cepat, bisa diindikasikan sebagai tumor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com