Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2017, 09:00 WIB
Achmad Faizal

Penulis

KOMPAS.com - Pemeriksaan ada tidaknya infeksi toksoplasma disarankan bagi wanita yang ingin menjalani kehamilan. Bila dulu pemeriksaannya perlu  di laboratorium, sebentar lagi masyarakat bisa melakukannya semudah tes kehamilan.

Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan alat pendeteksi dini gejala penyakit toksoplasma agar masyarakat bisa dengan mudah mendiagnosis.

Sejak diproduksi terbatas tahun lalu, alat yang diberi nama "Toxo Kit" itu diedarkan ke sejumlah laboratorium di Surabaya dan sekitarnya.

Infeksi Toxoplasma gondii memang beresiko besar pada ibu hamil, karenanya pemeriksaan toksoplasma sebaiknya dilakukan sebelum kehamilan.

"Saat ini, pengguna masih harus ke laboratorium untuk mengambil sampel serum untuk ditempelkan di "Toxo Kit". Saat ini kami sedang memoles alat tersebut agar bisa digunakan seperti alat tes kehamilan," kata Ketua Tim Riset "Toxo Kit', Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya, Mufasirin, Sabtu (25/2/2017).

Selain harganya mahal, diagnosis di rumah sakit memakan waktu berhari-hari. Dengan temuannya, hanya perlu beberapa menit untuk mengetahui gejala penyakit yang ditimbulkan dari protozoa hewan berdarah panas itu.

Bukan hanya lebih praktis dan cepat, alat tersebut diupayakan lebih mudah didapatkan masyarakat dengan harga terjangkau.

Riset untuk menemukan alat tersebut dilakukan pengajar di Departemen Parasitologi FKH Unair itu sejak 2012 hingga 2014 bersama enam orang peneliti dari Unair di kelompok studi "Toksoplasma Institute Of Tropical Disease Unair".

KOMPAS.com/Achmad Faizal Peneliti Unair, Mufasirin, penemu alat pendiagnosa Toksoplasma
Pada alat tersebut, kata Mufasirin, terdapat sinyal reagen yang bekerja memvisualkan reaksi antigen dan antibodi dari sampel darah yang ditempelkan.

"Jika terdapat reaksi atau positif, maka akan ada petunjuk dua pita merah, jika negatif hanya satu pita merah. Indikasi itu hampir sama dengan alat pendeteksi kehamilan," ujarnya.

Alat tersebut hanya didesain untuk melakukan diagnosis awal tentang adanya gejala toksoplasma kepada manusia.

Diharapkan, setelah mengetahui gejala awal, masyarakat bisa langsung menindaklanjutinya dengan penanganan medis.

Mufasirin mengklaim, "Toxo Kit" adalah alat pendeteksi toksoplasma satu-satunya di Indonesia. Menurut dia, ada produk serupa buatan luar negeri, tetapi itu khusus untuk hewan.

"Harganya di Indonesia masih terbilang mahal, kisaran di atas Rp 100.000. Toxo Kit saya harap bisa dijual di bawah harga Rp 70.000 di pasaran," ujar Mufasirin.

Protozoa toksoplasma disalurkan oleh inang definitifnya yaitu hewan kucing melakui kotoran yang dikeluarkan. Dari kotoran itu tersebar ke berbagai makanan termasuk daging sapi yang memakan rumput yang terinfeksi kotoran kucing.

Tidak ditemukan gejala yang jelas pada manusia yang terinfeksi protzoa toksoplasma.

Pada ibu hamil, penyakit ini akan berakibat pada gugurnya kandungan atau cacat serius pada bayi yang dilahirkan.

Menurut Mufasirin, bayi hydrocephalus atau pembesaran kepala, pengecilan ukuran kepala atau bayi yang lahir tanpa tempurung kepala adalah kasus yang banyak ditemukan pada bayi yang terinfeksi toksoplasma.

Baca juga: Penyakit yang Rentan Terjadi Saat Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com