Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Jus "Cold-Pressed" Lebih Sehat dari Jus Biasa?

Kompas.com - 10/03/2017, 18:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com- Saat ini semakin banyak tempat yang menjual jus cold-pressed. Sebenarnya apa sih cold-pressed juice itu dan apakah lebih sehat dibanding jus biasa?

Jennifer Haythe, asisten profesor kedokteran dari Columbia University Medical Center dan dokter penyakit dalam di Columbia Presbyterian menjelaskannya jus cold-pressed  adalah jus yang dibuat menggunakan tekanan hidraulik untuk mengekstrak jus dari buah dan sayuran. Proses ini berbeda dengan proses pasteurisasi yang melibatkan panas tinggi.

"Proses cold-pressed meliputi memotong buah dan sayur dan kemudian mengompresnya di antara dua piringan di tekanan sangat tinggi," tambahnya.

Proses pasteurisasi membantu membunuh bakteri berpotensi berbahaya dalam jus, sementara proses cold-pressing mendapatkan semua cairan dan nutrisi dari buah dan sayur sebanyak mungkin.

Semua jus ternyata tak sama. Banyak toko yang menjual baik jus terpasteurisasi dan tidak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memperhatikan jenis jus yang dibeli.

Ketika jus dipasteurisasi, suhu tinggi membunuh bakteri dan membantu memperpanjang masa konsumsi jus. Wanita hamil sebaiknya mengonsumsi jus pasteurisasi ini agar aman. Ini artinya, jus jeruk terpasteuriasi yang diberli di supermarket bisa tahan lebih lama sementara jus cold-pressed harus cepat habis dikonsumsi.

Karena tak ada panas atau oksigen digunakan untuk proses cold-pressing, nutrisi di dalam jus itu tak hilang dibandingkan dengan pemanasan dalam proses pasteurisasi.

Kendati begitu, jus cold-pressed hanya mengambil cairan sementara seratnya tetap ada dalam buah sehingga kekurangannya, jus jenis ini kekurangan serat. Kemudian tak peduli proses yang dilalui untuk menghasilkan jus, semua jus masih tinggi kadar gulanya.

Minum jus buah dan sayur mungkin memberi nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Tetapi kekurangan serat dapat berdampak pada kadar glukosa dan berat badan. "Lalu belum ada data pula yang membuktikan bahwa jus cold-pressed itu lebih sehat dari jus jenis lainnya," tambahnya.

Namun demikian, ini tak berarti kita perlu berhenti minum jus cold-pressed. Pastikan saja Anda membeli merek yang baik. Pilihlah merek jus yang juga menjual jus berisi sayuran berdaun hijau yang memberi tambahan gizi dibandingkan jus buah saja yang lebih kaya kadar gulanya.

Berhubung jus kurang mengandung serat, penting bagi Anda untuk mengonsumsi jus sebagai tambahan untuk diet sehat, bukan pengganti diet sehat. Pilihlah jus campuran buah beri, pir atau alpokat yang kaya akan serat dan menyimpan serat itu kendati sudah melalui proses cold-pressing.

Lebih penting lagi, kata Dr Haythe, untuk memastikan agar kita minum banyak air jika minum jus. Minum air merupakan cara sehat untuk tetap sehat dan menjaga kadar gula rendah. Baca pula labelnya sebelum membeli jus cold-pressed. Perhatikan pula tanggal kadaluarsa pada botol kemasan berhubung jus cold-pressed harus cepat dikonsumsi.

Ingatlah bahwa satu botol jus diperuntukkan untuk lebih dari satu sajian. Jika langsung habis meminumnya, itu artinya kita mengonsumsi lebih banyak gula dan kalori dari yang disebutkan di kemasan botol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com