Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Mencukur Rambut Kemaluan Berisiko Infeksi Menular Seksual

Kompas.com - 03/04/2017, 21:15 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Grooming rambut kemaluan Anda dapat meningkatkan peluang Anda tertular infeksi menular seksual (IMS), kata sebuah studi baru dari University of California di San Francisco menunjukkan.

Peneliti mensurvei hampir 14.000 pria dan wanita tentang seberapa sering mereka memangkas atau mencukur habis rambut kemaluan.

Hasilnya, 80 persen mereka yang sering mencukur rambut kemaluan, lebih mungkin tertular infeksi menular seksual seperti herpes genital, sifilis, gonore, klamidia, HIV, serta kutu publik, daripada mereka yang tidak memangkas rambut kemaluannya.

Relawan yang melakukannya setiap hari hingga seminggu sekali, dilaporkan sebagai yang paling rentan. Risiko mereka terkena infeksi seksual hingga tiga kali lipat dibanding mereka yang hanya sesekali mencukur rambut kemaluan.

Peneliti menemukan, relawan yang paling "ekstrim" yang mencukur habis rambut kemaluannya yaitu sebanyak 11 kali dalam setahun, memiliki risiko empat kali lipat untuk memiliki penyakit menular seksual.

Peneliti juga menduga, mereka yang sering melakukan grooming area tubih bagian bawah, adalah yang paling sering melakukan aktivitas seksual.

"Inilah mungkin yang jadi penyebab kerentanan mereka," kata ketua penelitian Benjamin Breyer, M.D. dari San Francisco General Hospital.

Ada juga kemungkinan bahwa kegiatan mencukur mereka, menyebabkan luka terbuka kecil yang tidak disadari. Dari luka inilah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh.

Anggota dewan penasihat Men's Health, Debby Herbenick, Ph.D., mengatakan teori luka kecil, adalah masuk akal. Tapi, mungkin hanya terkait dengan beberapa jenis infeksi, karena tidak semua jenis infeksi ditularkan secara seksual.

Untuk mengurangi risiko penularan infeksi seksual, entah Anda hobi mencukur rambut kemaluan atau tidak, penggunaan kondom sangat disarankan. Terutama jika Anda tergolong yang berperilaku seks tidak aman.

Gunakan kondom ketika berhubungam seks dengan pasangan baru dan tetap gunakan kondom beberapa bulan setelahnya, sampai Anda yakin pasangan Anda tidak berisiko menularkan infeksi seksual.

Lakukan pengujian IMS setidaknya sekali setahun di dokter atau rumah sakit. Pastikan untuk mendapatkan tes panel penuh, bukan hanya tes untuk satu atau dua jenis infeksi yang paling umum, tambah Herbenick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com