Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Anda Sulit Kembalikan Semangat Kerja seperti Sedia Kala

Kompas.com - 27/04/2017, 16:12 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Kala Anda merasa tak lagi mencintai pekerjaan Anda dan benar-benar kehilangan motivasi kerja, maka satu hari kerja terasa seperti berjalan di sebuah dataran bebatuan berhari-hari lamanya.

Jangankan untuk membuka laptop dan menyelesaikan segala yang harus dikerjakan, Anda bahkan tidak bisa memikirkan satu ide kreatif untuk menciptakan inovasi baru, otak terasa seperti tersumbat ribuan kerikil.

Forbes bekerjasama dengan perusahaan konsultan karier, The Muse, menjabarkan adanya tiga alasan mengapa motivasi kerja Anda terus merosot dan berada di titik nol.

Lelah secara emosional
Anda merasa luar biasa lelah tetapi masih harus menyelesaikan pekerjaan. Kondisi ini membuat Anda masuk dalam kategori 70 persen orang di dunia yang merasa secara emosional terputus dari pekerjaan, kantor, dan rekan kerja.

Kenyamanan secara psikologis, menurut para pakar, merupakan kunci utama untuk menumbuhkan dan menebarkan sukses pada sebuah tim kerja.

Kesuksesan sebuah tim kerja sangat bergantung pada rasa dihargai secara personal. Jadi, tidak melulu soal apresiasi kesuksesan. Rasa penghargaan ini tak hanya membuat karyawan jadi lebih bahagia, tetapi lebih produktif.

Terlalu ambisius
Anda memiliki rencana dan tujuan kerja terbaik. Realitanya, tujuan itu cenderung sulit dicapai. Anda tetap memaksa dan menyakinkan diri bisa mencapainya. Namun, apa yang terjadi? Anda merasa letih berlebihan, baik fisik, pikiran, dan emosional.

Alhasil, usai mencapai tujuan yang Anda canangkan itu secara alamiah semangat pada tubuh dan pikiran terus bergulir ke anak tangga paling bawah. Anda bisa kehilangan rasa percaya diri.

Bekerja terburu-buru
Setiap orang ingin cepat meraih sukses, bukan hanya Anda. Namun, terburu-buru bekerja demi cepat memperoleh hasil yang diinginkan bisa menjadi bumerang.

Bekerja di bawah ilusi bahwa terus sibuk secara konstan bisa menguntungkan secara personal adalah kesalahan. Anda justru bisa mendapatkan sebutan si “Penjilat” dari rekan kerja, pemimpin tim kerja lain, dan klien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com