Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Kiat Asuh Anak Agar Kreatif dari Pangeran William

Kompas.com, 30 April 2017, 16:00 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Kemampuan beretika, budaya, dan kreativitas menjadi tiga kunci penting dalam pola asuh yang diterapkan Pangeran William dan Kate Middleton pada kedua buah hati mereka.

Hal ini secara transparan diungkapkan oleh Pangeran William dalam sebuah wawancara radio.

Pangeran William menjelaskan bahwa dia menginginkan agar Pangeran George dan Putri Charlotte tumbuh sebagai pewaris Kerajaan Inggris yang berbudaya, modern, sekaligus kreatif.

Berikut tiga unsur utama dalam pola asuh keluarga kecil dari Buckingham Palace tersebut:

Aturan nonton televisi
Bukan hanya Anda, anggota kerajaan Inggris seperti Pangeran William dan Kate Middleton pun menggunakan iPad untuk memberikan hiburan pada dua buah hati mereka, Pangeran George dan Putri Charlotte.

Pada sebuah wawancara dengan Radio 1 di Inggris, Pangeran William mengaku bahwa dia sering ikut menonton acara anak-anak di televisi bersama Pangeran George yang masih berusia lima tahun.

“Anda harus pura-pura sangat menyukai acara anak yang ditonton bersama itu. Sebab, George selalu kesal dan sedih jika saya dan Kate tidak memperlihatkan semangat yang sama dengannya,” jelas Pangeran William.

Kate Middelton rajin melakukan kegiatan seni dengan anak-anak
Kate Middleton yang merupakan lulusan sejarah seni tentu ingin menularkan minatnya dan ilmu yang dia peroleh tersebut pada kedua anaknya.

Pangeran William mengatakan, istrinya itu sering meluangkan waktu untuk kegiatan sarat seni dan kerajinan tangan dengan anak-anak.

Masih dalam wawancara yang sama, Pangeran William mengatakan, Pangeran George dan Putri Charlotte membuat sendiri hadiah ulangtahun Ratu Elizabeth ke-91 beberapa waktu lalu.

Kemudian, Kate menambahkan bahwa kegiatan seni dan kerajinan tangan sangatlah membuat rumah mereka berantakan dan kotor, tetapi itu bukan kekhawatiran besar.

Bahkan, dia mengungkapkan, sering memasak kue bersama kedua anaknya.

Pada sebuah kunjungan tahun 2016 di Luton, Inggris, Kate bertemu dengan sejumlah remaja yang tengah membuat kue cokelat.

“Ketika aku membuat kue yang sama dengan George di rumah. Cokelat dan sirup tumpah di seluruh rumah. George menjadikannya semua berantakan. Benar-benar kacau,” ungkap Kate.

Mengajarkan anak untuk berbudaya
Dua pesohor dari Kerajaan Inggris ini dikenal aktif dan rajin dalam memperkenalkan seni budaya pada anak-anak mereka.

Hal ini jelas terlihat dari rangkaian perjalanan dan kegiatan acara museum bersama anak-anak mereka waktu akhir pekan.

Pada bulan Juli 2016 dalam acara kunjungan resmi ke Natural History Museum di London, Kate mengatakan pada salah satu tamu bahwa sang calon Raja Inggris (Pangeran George) merupakan anak yang sangat berbudaya.

“Namun, jangan khawatir, George tetap anak-anak pada umumnya. Sebab, dia lebih sering tertarik mengejar burung merpati di luar museum ketimbang memerhatikan koleksi hebat karya seniman pendahulu kita,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau