Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hormon yang Menghangatkan Interaksi Antar-manusia

Kompas.com - 03/05/2017, 13:10 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Hormon oksitosin atau hormon cinta selama ini lebih banyak dilihat dalam hal hubungan romantisme atau ikatan batin ibu dan anak. Padahal, ada hormon lain yang lebih dominan dalam interaksi hangat antar manusia.

Hormon oksitosin otomatis dilepaskan otak ketika kita merasakan bahagia atau hubungan saling mencintai, bisa dengan pasangan atau orangtua. Karena itulah reputasi hormon oksitosin dalam hubungan manusia sangat populer.

Meski demikian, dalam penelitian terbaru terungkap adanya gen-gen lain yang punya peran lebih besar dari oksitosin.

Ada sejumlah zat kimia atau peptide di otak yang berperan dalam perilaku kita, yakni oksitosin, dopamin, endorfin, serotonin, testosteron, dan vasopressin.

Dalam studi terbaru yang dilakukan dengan menguji DNA lebih dari 750 orang dewasa, diketahui bahwa ada dua hormon, yakni dopamin dan edorfin yang berperan lebih luas ketimbang oksitosin.

"Dopamin atau hormon gembira, serta endorfin yang membuat orang menjadi rileks dan lebih hangat pada orang lain" kata Robin Dunbar, profesor bidang psikologi evolusionari di Universitas Oxford, Inggris.

Kedua jenis hormon itu, endorfin dan dopamin memang sangat penting dalam terbentuknya persahabatan dan ikatan sosial. Sementara itu, menurut Dunbar, oksitosin lebih banyak berperan dalam hubungan yang sifatnya romantis.

Endorfin sangat berkaitan dengan kecenderungan untuk bersikap ramah dan membantu, dopamin terkait dengan seberapa baik seseorang merasa terhubung dengan teman atau jaringan sosialnya.

Walau begitu, menurut Dunbar, kedua hormon itu dan juga oksitosin memiliki peran yang saling menunjang satu sama lain. Orang yang punya interaksi sosial yang baik, umumnya memiliki kadar tinggi ketiga hormon ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com