Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2017, 09:32 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Permainan di media sosial "Blue Whale Challenge" dikaitkan dengan kematian 130 remaja di dunia. Kontroversi seputar permainan ini menyebut, tantangan untuk bunuh diri kemungkinan dilakukan oleh peserta yang sedang depresi.

Tantangan "Blue Whale Challenge" ini dapat diikuti oleh mereka yang tergabung dalam komunitas tertutup di media sosial. Ada 50 tugas yang harus diselesaikan dalam 50 hari.

Tugas yang harus dilakukan peserta berupa tindakan menyakiti diri sendiri dan diakhiri dengan tantangan melakukan bunuh diri. Karena itu permainan ini dianggap sangat berbahaya bagi mereka yang sedang depresi.

Psikiater dr.Andri Sp.KJ, menyerukan agar remaja tidak ikut-ikutan permainan ini. "Ajakan melukai diri sampai bunuh diri yang dibalut 'game' seperti Blue Whale Challenge bisa sangat membahayakan," katanya saat dihubungi Kompas.com (Rabu/4/5/2017).

Walau demikian, menurut Andri, yang rentan mengikuti tantangan tersebut belum pasti orang yang sedang depresi.

"Orang yang mengalami depresi tak selalu punya keinginan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri," ujar psikiater dari RS Omni Tangerang ini.

Menurut dia, orang yang depresi berat terkadang kondisi psikomotoriknya lemah, sehingga melakukan kegiatan fisik saja tidak mampu.

Gejala depresi yang utama adalah gangguan mood atau perasaan hati yang menurun. Gangguan tersebut berlangsung setidaknya selama dua minggu yang akan mengganggu fungsi sosial dan kegiatannya sehari-hari.

"Orang yang depresi akan merasa tidak ada harapan akan kehidupan atau putus asa. Kondisi ini diikuti dengan gejala lain seperti susah konsentrasi, malas, tidak bertenaga, tidak nafsu makan, dan sering ada ide untuk bunuh diri," katanya.

Kecenderungan untuk menyakiti diri lebih besar dimiliki oleh mereka yang memiliki gangguan kepribadian tipe ambang (borderline personality disorder/BPD).

"Orang yang depresi berat bisa saja punya ide untuk bunuh diri, tapi tak aktif melukai diri terus menerus seperti orang yang gangguan BPD," papar Andri.

Psikolog Elizabeth Santosa kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2017) mengatakan, anak dan remaja memang rentan tetapi mereka tidak sepenuhnya bodoh.

"Banyak dari mereka yang sebenarnya kritis. Jika ada yang bunuh diri karena challenge, apapun itu, maka itu pasti remaja yang memang sudah bermasalah," katanya.

Jadi, Blue Whale Challenge tidak berkaitan langsung dengan bunuh diri. Tindakan bunuh diri utamanya dipicu oleh masalah yang sudah ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com