Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Mei 2017, 11:29 WIB
Wisnubrata

Penulis

Mempertahankan hasil diet atau pengurangan berat badan adalah hal yang tidak mudah. Kebanyakan orang hanya menikmati perut langsing beberapa minggu sebelum akhirnya kesulitan lagi memakai jeans yang baru dibelinya saat lingkar perutnya mengecil.

Memang untuk menghilangkan gelambir lemak secara permanen perlu usaha jangka panjang agar tubuh menjadi terbiasa. Berikut adalah 5 aturan yang bisa diterapkan agar kita bisa benar-benar mengucapkan “selamat tinggal” pada lemak di perut, dan bukannya “sampai jumpa lagi.”

Memeluk pelangi

Banyak orang mengira semakin solid rencana diet, maka makin efektif pula hasilnya. Mungkin hal itu benar. Tapi harus diingat mendapatkan jenis makanan untuk diet tidak selalu mudah dan tidak selalu enak. Maka permudahlah cara diet Anda.

Thinkstockphotos Ilustrasi
“Jadikanlah protein dan sayuran berwarna warni sebagai makanan utama Anda,” ujar Rob Aitken, seorang pelatih kebugaran. “Selama dua jenis makanan ini menjadi menu terbanyak yang Anda santap, Anda akan merasa kenyang lebih lama dan sebagai akibatnya tidak tergoda untuk menyantap lebih banyak kalori.”

Realistis

Menjaga apa yang kita makan dengan tertib selama berbulan-bulan adalah hal yang sulit dilakukan. Oleh karenanya berilah kesempatan bagi lidah untuk bersenang-senang pada waktu-waktu tertentu. “Cukup makan bersih dan tertib 80 persen setiap minggu. Anda boleh melakukan diet ketat Senin hingga Jumat. Tapi bebaskanlah sedikit lidah Anda di akhir pekan,” ujar Dylan Jones, penasehat nutrisi.

THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi.
Dengan cara ini Anda tetap bisa memiliki tubuh langsing, namun juga menyantap makanan enak. Namun pastikan tidak melampaui batasan itu, karena membuat lemak kembali jauh lebih mudah daripada menghilangkannya.

Jangan minum (minuman berkalori)

Seringkali kita menganggap minum bukan bagian dari diet, sehingga apapun kita ambil. Banyak orang merasa sudah berdiet dengan makan salad. Namun setelah itu menggelontornya dengan minuman bersoda 200 kalori.

shutterstock -
“Selalu hindari minuman berkalori tinggi. Itu adalah bahaya tersembunyi yang menggagalkan diet,” ujar Aitken. “Minumlah air putih atau teh tanpa gula. Ini adalah pilihan terbaik untuk diet.”

Lakukan untuk diri Anda

Ada banyak alasan mengapa seseorang ingin langsing. Tapi alasan paling tepat adalah memahami mengapa ini penting untuk Anda. “Tidak salah bila orang termotivasi untuk diet dan berolahraga agar terlihat keren saat liburan,” kata Aitken. “Namun untuk bertahan menjadi fit dan langsing perlu kesadaran lebih terhadap kesehatan pribadi.”

Feverpitched Ayah dan anak
Membuat perubahan dalam jangka panjang atau mempertahankannya artinya bertanya pada diri sendiri mengapa kita ingin lebih sehat dan fit. Mengapa hal itu penting untuk Anda. Menurut study, mereka yang berdiet untuk alasan sementara, misalnya agar bisa memakai jas favorit saat pernikahan, akan lebih mudah menjadi gemuk kembali dibanding yang punya alasan jangka panjang, misalnya agar bisa lebih lama bermain dengan anak-anaknya.

Reset dan restart

Target bisa menjadi motivasi. Namun saat target tercapai, Anda perlu membuat target baru. Bila Anda selesai pada satu target, misalnya langsing saat liburan, maka begitu liburan usai, Anda akan menjadi gemuk lagi.

Shutterstock Ilustrasi bentuk tubuh.
Jadi buatlah target bertahap. Misalnya menurunkan berat 5 kilogram. Setelah tercapai, perbaharui target, misalnya membuat otot perut Anda kelihatan. Bila itu tercapai, lanjutkan dengan target mempertahankan hidup sehat selama setahun, dan seterusnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau