Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Pencari Jodoh Ini Utamakan Keamanan Privasi

Kompas.com - 31/05/2017, 05:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Aplikasi pencari jodoh semakin marak. Pilihannya pun sangat beragam, mulai dari yang gratisan sampai yang menarik iuran jutaan rupiah dan ditujukan untuk mereka yang memiliki pekerjaan mapan.

Salah satu aplikasi kencan Perfect Match (PM) Jakarta termasuk dalam start-up "biro jodoh" yang sedang naik daun. Namun, mulai Mei 2017, aplikasi ini  diakusisi oleh Flutter Asia dan berganti nama menjadi Flutter Asia.

Menurut David Adrian, founder PM Jakarta, Flutter Asia merupakan aplikasi kencan yang memperhatikan privacy untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya. Aplikasi yang dapat diunduh melalui google play dan app store ini ditujukan bagi mereka yang serius mencari pasangan hidup.

"Dimulai dari mencari pasangan kencan yang sesuai kriteria, mengirimkan pesan percakapan, memulai berkencan, hingga diyakini berakhir di pelaminan," ujar Gordon Enns, co-founder Flutter Asia dalam keterangan pers yang dikirimkan ke Kompas Lifestyle.

Selayaknya mencari pasangan hidup, faktor kejujuran diutamakan oleh Flutter Asia. Itu sebabnya mereka yang mendaftar di aplikasi ini wajib memberikan data profil yaitu nama, serta foto yang dapat terverifikasi keasliannya oleh Flutter Asia.

"Sistem verifikasi Flutter Asia ini agar merasa aman berkencan dengan pengguna yang tidak memakai identitas palsu seperti yang selama ini di khawatirkan para pengguna kencan di dunia maya," katanya.

Dijelaskan oleh Enns, Flutter Asia juga memiliki sistem untuk meningkatkan peluang kecocokan berdasarkan kriteria calon pasangan yang dicari.

Pengguna dapat menyaring siapa saja yang dapat melihat profil mereka dan informasi-informasi yang dibagikan. Contohnya, pengguna dapat menghalang (block) pengguna lain diluar target usia yang disaring untuk melihat profil miliknya, atau menyaring pengguna yang verifikasinya di bawah 100 persen agar tidak dapat menemukan profil miliknya.

"Pengguna juga dapat memberi tanda 'menyukai' atau 'tidak menyukai' foto profil yang dilihatnya. Percakapan juga bisa dilanjutkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com