Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Laila Munaf Perkenalkan Zumba di Indonesia

Kompas.com - 02/06/2017, 09:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Bagi penggemar Zumba, nama Laila Munaf mungkin tak asing lagi. Perempuan kelahiran tahun 1983 ini bisa disebut sebagai orang pertama yang membawa olahraga ini ke Indonesia. Namun tak banyak orang tahu perjuangan Laila memperkenalkan zumba ke masyarakat.

Laila harus menghadapi banyak tantangan, termasuk dari diri sendiri dan keluarga. Bermula setelah berhenti dari perusahaan di Amerika Serikat tahun 2008, Laila langsung banting stir menggeluti bisnis batik di negara Paman Sam.

Keputusan menggeluti bidang ini membuat wanita yang selama 11 tahun tinggal di AS ini punya banyak waktu senggang dan akhirnya berkenalan dengan Zumba. Setelah mengikuti beberapa kali latihan akhirnya Laila jatuh cinta dengan Zumba dan memperdalam ilmunya dengan mengambil sertifikasi sebagai instruktur.

Pada mulanya ia tak berniat menjadikan zumba sebagai mata pencahariannya. Tetapi, saat Laila pulang ke Indonesia di akhir tahun 2009, ia sering mendengar keluhan teman-temannya soal fisik yang mulai berubah dan “baby blues” setelah memiliki anak.

“Makanya saya coba memperkanalkan olahraga ini. Enggak perlu punya keahlian olahraga atau pun fitness untuk melakukannya, karena zumba basically fun, cuma dancing aja dan ada sedikit aspek dari fitness,” kata Laila kepada Kompas Lifestyle di sela acara Lazada Berbagi, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).

Tak disangka, teman-teman Laila antusias dengan Zumba. Mereka mengaku lebih percaya diri dan hubungannya dengan suami jauh lebih berkalitas. Bagi mereka yang mengalami baby blues, berlatih zumba membuat mereka punya bisa sejenak melupakan sibuknya mengurusi bayi.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Pembawa Zumba pertama kali ke Indonesia, Laila Munaf. Dia juga sebagai pendiri studio fitness, Sana Studio.
Kelas kosong

Walau saat ini zumba sudah banyak dikenal, keputusan Laila menekuni zumba di Indonesia tak melulu mulus. Dia mengalami masa-masa sulit di tahun pertama karena belum memiliki murid dan olahraga ini masih asing bagi masyarakat Indonesia.

Laila bercerita pernah sampai di titik mempertanyakan keputusan dia untuk menekuni Zumba. Apalagi karier Laila di perusahaan internasional memberinya penghasilan yang besar. 

“Ada momen di saat saya buka kelas, tak ada yang datang sama sekali. Ya sudah, saya di sana saja selama satu jam,” kata wanita yang ramah ini.

Meski awalnya diragukan keluarganya, perlahan tapi pasti Laila berhasil membuktikan keputusannya tidak keliru. Laila mengungkapkan, pernikahannya dengan Arka Narendra, sang suami yang membuat titik perubahan.

Laila bertemu dengan Arka di kala masa sulit memperkenalkan Zumba di Indonesia. Keduanya bahu membahu membesarkan bisnis ini, juga didukung keluarga besar Arka.

“Saya bilang ke mereka, bring me the crowd and I will amuse them. Aku akan pastikan ketika mereka datang dan mengiktui kelas, saya akan memberikan yang terbaik dan membuka pandangan bahwa olahraga (Zumba) itu seru,” ujar ibu satu anak ini.

Laila pun tak melewatkan setiap kesempatan untuk memperkenalkan Zumba ke banyak orang, salah satunya di tempat suami bersekolah dulu. Berbekal ilmu Zumba dari Amerika Serikat dan peserta yang sudah menyukai olahraga—Zumba pun menjadi ‘booming’.

Perlahan tapi pasti, pamor Zumba sebagai olahraga yang menyehatkan semakin luas. Laila beserta keluarga besar memutuskan untuk membangun studio fitness bernama Sana Studio untuk mengajak masyarakat hidup sehat.

Kini Sana Studio sudah memiliki tiga cabang di Jakarta, yaitu di Cipete, Cilanda, dan Panglima Polim dengan 40 instruktur. Selain zumba, Sana Studio juga memiliki kelas yoga, boxing, TRX, dan yang terbaru pound fit.

Laila mengatakan, kesuksesan yang saat ini sudah digenggamnya, berasal dari passion dan rencana yang matang.

“Kalau hanya uang yang di kejar, bahkan di dunia olahraga, especially in this industry, kamu enggak akan mendapatkannya. Tapi, kalau target kamu baik, misalnya untuk berbagi tentang passion, dan memberikan dampak positif—anggap saja seperti berbuat baik tanpa ekspektasi uang, Tuhan akan memberikan sedekah bukan dari segi uang, melainkan yang lain,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com