Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Televisi di Kamar Tidur Picu Risiko Obesitas pada Anak

Kompas.com - 11/06/2017, 06:23 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

KOMPAS.com – Ragam kajian dan makalah telah mengupas tuntas dampak buruk dari anak yang kelebihan berat badan dan obesitas.

Selain berbahaya untuk kesehatan dan tumbuh kembang, obesitas secara substansial bisa menyebabkan depresi ketika anak berusia dewasa.

Konsumsi makanan dalam porsi besar dan berulang-ulang merupakan salah satu pemicu awal terjadinya obesitas.

Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan, penyebab obesitas juga bisa dikarenakan alasan lain, yakni televisi yang diletakkan dalam kamar anak.

Studi yang dilakukan oleh University College London menemukan bahwa setengah dari anak obesitas di Inggris memiliki televisi di dalam kamar tidur.

Penelitian ini mempelajari gaya hidup 12.000 anak yang berusia tujuh hingga 11 tahun.

Ternyata, peneliti menemukan bahwa anak yang memiliki televisi di dalam kamar tidur sejak usia tujuh tahun mengalami kenaikan berat badan paling signifikan sehingga masuk dalam kategori obesitas.

Hasil studi bergulir lebih mendetil dan menyebutkan, anak perempuan yang memiliki televisi dalam kamar sejak usia tujuh tahun berpotensi 30 persen menderita obesitas, sedangkan anak lelaki memiliki risiko 20 persen.

“Kami mendapati hasil penelitian bahwa televisi dalam kamar tidur anak merupakan faktor eksternal yang mendorong kenaikan berat badan pada anak lebih cepat dan mengkhawatirkan,” ujar Anja Heilmann dari University College London.

Heilmann menambahkan obesitas juga terjadi pada responden anak yang memiliki gawai seperti tablet dan ponsel pintar.

Penyebab obesitas pada anak, jelas Heilmann, sangatlah kompleks dan variatif.

Namun, televisi dan gawai merupakan pemicu paling nyata yang menyebabkan anak lebih banyak makan atau mengudap camilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com