Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 Juni 2017, 08:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Komposisi air dalam kulit sama besar seperti kebutuhan air dalam tubuh, yakni 80 persen. Komposisi itu harus terpenuhi agar terhindar dari kulit dehidrasi.

Dokter spesialis kulit dan kelamin Jonathan Raharjo Subekti mengatakan, kulit dehidrasi merupakan keadaan kulit yang reversibel yang disebabkan oleh kurangnya air di lapisan epidermis atau lapisan terluar kulit.

Pada lapisan terluar ini memiliki sawar (pelindung)  kulit yang memiliki kemampuan menjaga kadar air dalam jumlah cukup pada tubuh.

Adapun ada tiga komponen agar sawar kulit yang baik, yakni skin barrier yang berfungsi sebagai perekat kulit, natural moisturizing factors (NMF) yang berfungsi menarik air dari udara ke kulit dan moistur network yang berfungsi menghubungkan setiap lapisan kulit sehingga jumlah air setiap lapisan kulit seimbang.

"Apa yang terjadi kalau (tiga komponen) tak cukup? Sawar kulit rusak. Kalau rusak, otomatis bahan-bahan kimia masuk kulit dan iritasi. Setelah itu air menguap dan akhirnya (kulit) dehidrasi," kata Jonathan saat peluncuran Hydrabio Essence Lotion dan Hydrabio Gel Creme dari Bioderma di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2017).

Jonathan menjelaskan, ada beberapa gejala kulit alami dehidrasi seperti kulit kusam. Selain itu, kulit juga akan terlihat bersisik serta muncul kemerahan dan kalau dipegang terasa kasar.

"Kalau sudah parah, muncul rasa tidak nyaman," kata Jonathan.

Lantas siapa saja yang berpotensi mengalami kulit dehidrasi? Dia mengatakan bahwa orang lanjut usia berpotensi mengalami kondisi tersebut. Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah akan bekurang dan secara umum ketebalan kulit menipis. Kemudian, kata Jonathan, perempuan juga berpotensi mengalami kulit dehidrasi.

"Kenapa? Karena wanita lebih banyak bersentuhan dengan bahan pembersih seperti sabun cuci piring atau pembersih kaca," ujar Jonathan.

Selain itu orang yang sering terpapsr sinar matahari juga berpotensi mengalami kulit dehidrasi.

Jonathan mengatakan ada beberapa cara untuk mencegah kulit dehidrasi seperti minum air cukup sebanyak delapa gelas per hari dan menghindari terpapar sinar ultraviolet secara langsung. "Kemudian kalau gunakan pelembab kulit, harus rutin. Enggak mungkin pakai pelembab sekali langsung ada efek," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau