Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2017, 17:11 WIB
Syafrina Syaaf

Penulis

Sumber bustle.com

 

KOMPAS.com – Kebanyakan orang pasti memiliki idola, entah itu dari kalangan artis, penyanyi, pengusaha, atau seniman. Awalnya, rasa mengidolakan itu timbul dari kekaguman atas karya, penampilan fisik, dan perbuatan inspiratif.

Menurut Jill Haseltine, seorang pembicara dan pelatih motivasi, Anda yang berniat menekuni karier di bidang komunikasi sangat penting untuk memiliki idola yang bisa menginspirasi Anda.

Selain bakat dan pengetahuan, kecakapan dalam berkomunikasi juga bisa diperoleh dari mengamati dan mencontoh seseorang yang Anda kagumi, misalnya, idola.

“Pelajarilah gaya komunikasi para  pembicara atau praktisi humas. Biasanya, mereka memiliki kemampuan untuk menjaga percakapan berjalan efektif dan menguntungkan,” jelas Haseltine.

Pemilihan kosa kata, bahasa tubuh, dan intonasi suara, kata Haseltine, memiliki peranan penting dalam pengembangan karier seorang praktisi humas dan komunikasi.

 

Kemudia, dia juga menyarankan, kemampuan komunikasi juga membutuhkan kepiawaian dalam mendengar.

“Kemampuan bicara hanyan setengah dari ilmu komunikasi. Sebab, selebihnya adalah bisa mendengarkan orang lain,” imbuhnya.

Jangan terlalu mendominasi pembicaraan, terutama ketika sedang bersama klien dan kolega Anda.

“Diamlah sejenak dan dengarkan respon verbal lawan bicara sehingga Anda bisa mencari kesimpulan yang lebih padat dan bermanfaat,” pungkasnya.

.com – Kebanyakan orang pasti memiliki idola, entah itu dari kalangan artis, penyanyi, pengusaha, atau seniman. Awalnya, rasa mengidolakan itu timbul dari kekaguman atas karya, penampilan fisik, dan perbuatan inspiratif.

Menurut Jill Haseltine, seorang pembicara dan pelatih motivasi, Anda yang berniat menekuni karier di bidang komunikasi sangat penting untuk memiliki idola yang bisa menginspirasi Anda.

Selain bakat dan pengetahuan, kecakapan dalam berkomunikasi juga bisa diperoleh dari mengamati dan mencontoh seseorang yang Anda kagumi, misalnya, idola.

“Pelajarilah gaya komunikasi para  pembicara atau praktisi humas. Biasanya, mereka memiliki kemampuan untuk menjaga percakapan berjalan efektif dan menguntungkan,” jelas Haseltine.

Pemilihan kosa kata, bahasa tubuh, dan intonasi suara, kata Haseltine, memiliki peranan penting dalam pengembangan karier seorang praktisi humas dan komunikasi.

Kemudian, dia juga menyarankan, kemampuan komunikasi juga membutuhkan kepiawaian dalam mendengar.

“Kemampuan bicara hanyan setengah dari ilmu komunikasi. Sebab, selebihnya adalah bisa mendengarkan orang lain,” imbuhnya.

Jangan terlalu mendominasi pembicaraan, terutama ketika sedang bersama klien dan kolega Anda.

“Diamlah sejenak dan dengarkan respon verbal lawan bicara sehingga Anda bisa mencari kesimpulan yang lebih padat dan bermanfaat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com