Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Trik Bekerja Jika Bos Lebih Muda

Kecerdasan dan kecakapan dalam bekerja saja diamini banyak orang bukan faktor penentu dalam pencapaian karier.

Bahkan, ada yang meyakini faktor keberuntungan, kepribadian, dan juga kedekatan menjadi hal yang dominan dalam peningkatan karier, ketimbang kecerdasan dan kecakapan.

Akibatnya, akselerasi karier seseorang pun menjadi sangat bervariasi.

Sering kali, kita harus menerima kenyataan untuk bekerja pada atasan yang jauh lebih muda, dan terkadang memang tak mudah.

Jangan heran jika kamu bahkan dapat bertemu atasan yang seusia anakmu.

Sisi baiknya adalah, kamu dapat melancarkan beberapa praktek ala orangtua. Sebagai seseorang yang lebih tua, kamu layak dihargai sebagaimana sang atasan menghargai orang yang jauh lebih tua.

Selanjutnya, jangan biarkan “kecemasan” atau ketidaksukaan subyektif -karena atasan jauh lebih muda- menggerogotimu.

Sudah saatnya kamu menerima, sebab semua dapat terjadi di abad yang semakin canggih ini.

Cobalah lebih berpikiran terbuka, termasuk menerima jika idemu dilihat dari sudut pandang atasan yang berjiwa muda.

Jika kamu menginginkan sebuah aliansi yang baik dengan atasan yang jauh lebih muda, berikut saran ahli karier dan pelatih karier Steven A. Sass, kala menjabat sebagai Assosiate Director Financial Security Project di Boston College, AS.

  • Jangan ambil hati 

Ingat, kini semakin banyak karyawan berusia sangat muda ketika memulai karier.

Dan, semakin banyak perusahaan menyediakan kesempatan akselerasi karier karena tantangan yang dihadapi perusahaan.

Sedangkan karyawan yang lebih tua mulai tersingkir dan terbatasi oleh aturan pensiun yang lebih awal.

Banyak perusahaan yang memandang pekerja lebih muda lebih tepat untuk meluncur ke posisi manajemen.

Jangan ambil hati fakta ini, teruslah berkarya sesuai posisimu.


  • Kecemasan yang sama

Pahami jika atasan muda maupun bawahan lebih tua sama-sama memiliki kecemasan akan situasi kerja.

Perusahaanmu mungkin mengharapkan atasan baru (muda) akan berkembang dalam pekerjaannya.

Dan ini termasuk tantangan, kamu akan disupervisi atau diamati oleh atasan yang masih "bocah".

  • Tunjukkan semangat

Buktikan stereotip bahwa orang tua tak akan semangat bekerja itu tidak benar.

Penelitian telah menunjukkan, atasan berusia muda cenderung melihat pekerja lebih tua "terjebak" dalam  cara kerjanya.

Hadapi stereotip ini dengan membuat gebrakan yang mengejutkan atasan dengan bekerja penuh antusiasme dan fleksibilitas.

Jadilah karyawan "Generasi Flux". Jika perlu, cobalah mencari  tutorial online tentang electronic spreadsheets,  dan pamerkan keterampilan barumu dalam sebuah presentasi laporan atau rapat.

Jika atasan sedang gandrung dengan teknologi baru, cobalah ajukan pertanyaan cerdas dan menunjukkan kemauan untuk menggunakannya dalam pekerjaanmu.

Dan suatu ketika, kamu dapat mengajarkannya keterampilan yang berharga.


  • Sambut ide atasan

Tunjukkan seolah kamu belum pernah mendengar sebelumnya. Ini adalah waktu untuk menggambarkan  keterampilan parenting dan tariklah atasan muda ini ke dalam hidupmu menuju sukses.

Jangan mengeluh tentang bagaimana sebuah inisiatif serupa gagal di masa lalu. Ambil pendekatan baru dengan tujuan membuatnya lebih baik saat ini.

Cobalah untuk bersikap mendukung, tidak merendahkan, sama seperti saat menghadapi anak-anakmu ketika mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Gunakan kalimat seperti, "Ini benar-benar menarik" atau "menurut saya, ini sangat tepat bagi proyek yang akan kita kerjakan."

  • Rangkul atasan

Rangkul dan biarkan atasan menjadi bagian rencana kariermu. Jika rencana pensiunmu sudah dekat, jadilah orang yang terbuka kepada atasan untuk membahas rencana ini bersama.

Cobalah mengedepankan masa depan, dan hapus keraguan akan kontribusi dan berapa lama kamu akan bekerja pada perusahaan.

Topik pensiun juga merupakan topik yang kemungkinan kurang nyaman dibahas di depan atasan, namun kamu perlu membahasnya bersama.

"Carilah beberapa cara untuk membahas rencana pensiun bersama atasan di atas meja," ujar Sass.

  • Jadi karyawan bukan orangtua

Atasanmu ingin melihat kamu sebagai pendukung sistem yang berguna bagi organisasi. Bukan sebagai ayah atau ibu di kantor.

Menyebut-nyebut  (seolah-olah)  situasi bersama atasan relevan dengan situasi di rumah saat bersama anak-anak, dapat memperburuk hubungan profesionalmu.

Ini dapat menjadi semacam serangan terhadap atasan secara tidak pantas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2013/04/11/12574372/6-trik-bekerja-jika-bos-lebih-muda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke