Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahayanya Menjadi Perfeksionis

Sifat umum perfeksionis antara lain menaruh harapan yang terlalu tinggi pada diri sendiri, merasakan tekanan dari orang lain, termasuk orang tua, teman, rekan kerja dan masyarakat pada umumnya, serta mengharapkan standar yang terlalu tinggi dari orang lain.

Namun, sifat perfeksionis juga bisa berakibat fatal jika diikuti oleh sikap obsesif. Menurut penelitian dari Kanada, orang yang memiliki kepribadian perfeksionis lebih beresiko punya pemikiran bunuh diri.

Sifat perfesionis dianggap berbahaya jika seseorang terlalu keras pada diri sendiri dan tidak bisa tenang karena selalu memikirkan suatu hal yang dianggapnya belum sempurna.

“Perfeksionis adalah kritik terburuk bagi mereka sendiri. Bagi mereka cukup baik tidak pernah cukup. Konsekuensinya, perfeksionis terkunci dalam lingkaran tak berujung untuk mengalahkan diri sendiri di mana setiap tugas baru merupakan kesempatan lain untuk menghardik, mengecewakan, dan gagal,” tulis peneliti dari Ontario dalam laporannya.

Tim peneliti menganalisis 45 studi yang berbeda, yang melibatkan lebih dari 11.700 orang. Ternyata, ketika seorang perfeksionis merasakan tekanan yang besar untuk memenuhi harapan orang lain, mereka cenderung rentan terhadap pemikiran bunuh diri.

Sementara ciri khas lain perfeksionis seperti rapi dan teratur, tidak ditemukan terkait dengan pikiran untuk bunuh diri.

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hal serupa. Pada tahun 2013, para peneliti melihat tingkat bunuh diri di Alaska, Amerika Serikat dari bulan September 2003 sampai Agustus 2006. Mereka menemukan bahwa 56 persen orang yang melakukan bunuh diri digambarkan sebagai perfeksionis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/03/110000620/bahayanya-menjadi-perfeksionis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke