Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hilangkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan yang Hambat Karier

Dengan penuh penyesalan, Falla meratapi “Sayang sekalo! Padahal, aku belum sempat menjawab suratnya yang kuterima lima tahun silam.”

Hampir semua orang dalam hidupnya pernah menyesal akibat penundaan yang dilakukannya. Mungkin termasuk Anda. Padahal, praktik menunda hanya perilaku buruk, seperti perilaku buruk lainnya, kebiasaan ini cukup mudah di ubah kok. Mau tahu caranya?

1. Lakukan terobosan

Langkah pertama dan besar yang harus kita ambil, hentikan kebiasaan menunda hari ini juga! Buatlah komitmen untuk mulai menggarap tugas-tugas  yang telah dan sedang Anda tunda.

Yang harus kita ingat, menit ini adalah waktu terbaik untuk menghentikan kebiasaan menunda. Hari ini adalah waktu yang tepat untuk lepas landas, melangkah, bekerja dan membuka jalan.

Jika ingin menulis, ambilah pena dan kerta. Jika ingin membuat laporan, jangan buang waktu dan lakukan sebelum tidur. Jika ingin berniat olahraga, lakukanlah hari ini.

Ingatlah pepatah bijak dari Timur Tengah, “Lakukan hari ini apa yang ingin Anda tunda sampai besok.”

2. Tujuan harus realistis

Banyak sekali rencana bagus yang gagal begitu saja lantaran yang ingin kita capai terlalu banyak dan tidak realistis.

Sebab sulit untuk menumbuhkan motivasi jika tujuan yang hendak dicapai terlalu melangit. Tujuan yang tak realistis itu mempercepat hilangnya semangat.

Banyak tugas yang terselesaikan dengan lebih baik jika tugas itu di pecah-pecah menjadi beberapa pekerjaan kecil.

Sukses akan datang bila ditetapkan tujuan harian yang kecil-kecil untuk mencapai tujuan yang besar berjangka panjang.

3. Siap sedia menghadapi kesulitan

Mengubah kebiasaan lama tentu akan menyita waktu dan tenaga. Jangan terlalu banyak berharap dulu. Kita harus mengantisipasi datangnya masa-masa sulit.

Supaya tidak kecil hati dan frustasi kalau hasilnya tidak kelihatan, kita harus menerapkan disiplin untuk tetap maju.

Ibarat kata, kita perlu mengelem pantat kita di kursi, sehingga tahan duduk untuk menekuni pekerjaan, sampai kita merasa sudah melakukannya yang terbaik untuk pekerjaan itu.

4. Prioritaskan tanggung jawab dan sasaran

Bantahlah diri Anda sendiri bila muncul pertimbangan bersifat negatif. Kisah Jackie, seorang editor yang tinggal di New York, misalnya.

Waktu itu, sudah dua tahun ia bertekad untuk berlatih olahraga setidaknya lima kali perminggu. Namun, ia tetap menundanya, sampai akhirnya bergabung di sebuah pusat kebugaran.

Rutinitas lima kali seminggu itu pun segera ia lakukan. Namun, baru tiga minggu, pekerjaannya pun menunggunung. Ia berniat membolos dari rutinitasnya.

“Hari ini pasti tidak akan sempat olahraga, saya kan harus tetap bekerja” keluhnya.

Hebatnya, ia bisa melawan gagasan itu dengan ide yang berlawanan. “Bukankah justru di hari-hari yang penuh stres dalam pekerjaan, saya paling membutuhkan latihan olahraga?”

Nah, jadi dengan melawan pemikirannya sendiri, ia dapat menjalankan komitmennya tersebut.

Ingatlah, kebiasaan menunda bukanlah sekadar kebiasaan buruk, tapi juga suatu sikap yang menghambat perumbuhan pribadi dan profesi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/08/105056220/hilangkan-kebiasaan-menunda-pekerjaan-yang-hambat-karier

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke