Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antre Masuk Supreme New York dan Menyerah

Dari sejumlah daftar tempat untuk didatangi, saya memutuskan untuk ke toko skateboard Supreme di Lafayette St. Saya penasaran dengan fenomena toko ini.

Dari Javits Center, tempat diselenggarakannya pameran dagang NY NOW 2017 yang ditutup, Rabu (23/8/2017) pukul 14.00, saya menuju stasiun terdekat dengan berjalan kaki.

Dengan berjalan kaki menuju stasiun, saya baru sadar kenapa warga New York gemar sekali membeli sepatu olahraga.

Perjalanan dari satu titik ke stasiun dan menuju stasiun berikutnya memang nyaman jika ditunjang sepatu olahraga yang nyaman di kaki.

Tapi, lupakan sejenak tentang konsumsi sepatu olahraga warga New York. Lain kali saja kita bahas. Sekarang kita bahas rencana menuju Supreme New York yang fenomenal itu.

Setelah berganti subway, saya sampai di Stasiun Broadway-Lafayette St. Butuh waktu 30 menit perjalanan saya.

Tak perlu penanda

Keluar stasiun, saya dapati rombongan milenial tampak puas dengan barang-barang yang mereka beli di Supreme.

Tas plastik putih dengan blok merah tulisan Supreme menunjukkan asal muasal kepuasan di wajah milenial itu.

Di ruas jalan yang tidak terlalu ramai itu, anak-anak muda lain, laki-laki dan perempuan bermain skateboard dengan riang.

Musim panas membuat mereka mengenakan baju seperlunya. Pemandangan yang menyenangkan untuk ditatap berlama-lama.

Tak jauh dari tempat para remaja itu bermain skateboard, antrean panjang seolah memberi tanda di mana toko yang hendak saya datangi berada. Ujung antrean itu adalah toko Supreme.

Toko sedang direnovasi. Tidak ada logo memadai sebagai penanda toko. Antrean panjang dan pengawasan oleh beberapa petugas keamanan menunjukkan dengan jelas di mana pintu masuk toko Supreme berada.

Saat hendak ikut antre, petugas menyarankan untuk antre di blok sebaliknya yang katanya lebih sepi.

Saya berusaha melongok apa isi toko Supreme sehingga menyebabkan antrean begitu panjang. Terus terang, saya tidak pernah mengetahui dengan persis sebelumnya. 

Setelah melongok dan merasa tidak mendapati apa yang sebenarnya saya butuhkan dan cari, saya putuskan untuk meninggalkan antrean dan pergi ke tempat lain.

Dua jam sisa waktu yang saya miliki di New York.

Belum sempat saya beranjak usai melongok ke dalam toko, petugas menyarankan saya antre di blok lain yang katanya ada juga toko Supreme.

Lupakan Supreme

Karena sudah hilang semangat dan singaktnya waktu, saya putuskan untuk melupakan keinginan masuk toko Supreme.

Saya lupakan juga keinginan membeli barang yang mungkin tidak saya butuhkan. 

Saat saya melongok ke dalam toko, terlihat ada kaus oblong, jaket, sepatu, dan perlengkapan skateboard lainnya. 

Setelah sedikit mencermati, yang dijual di dalam toko bukan perlengkapan skaterboard. Apa yang di jual adalah perlengkapan gaya hidup terkait dengan skateboard.

Saya tidak yakin, mereka yang membeli barang-barang di toko itu menggunakan barang-barang yang dibeli untuk bermain skateboard. 

Hal itu terlihat dari para remaja yang bermain skateboard di Lafayette St tidak menggunakan barang-barang bermerek Supreme yang mencolok merahnya.

Meninggalkan toko Supreme membuat saya lega juga. Tidak berkurang uang saku saya untuk membeli oblong atau jaket yang harganya ratusan dollar AS. Saya tahu kisaran harga itu dari Google tentunya.

Selamat mengantre dan membeli barang-barang yang mungkin tidak kalian dibutuhkan.

Hidup memang sederhana. Gaya hidup membuatnya rumit dan perlu mengantre pula.

Selamat tinggal New York.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/08/24/042228820/antre-masuk-supreme-new-york-dan-menyerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke