Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Beda Miss International dengan Miss Lainnya?

Kevin mengalahkan 65 wanita yang menjadi perwakilan dari sejumlah negara dalam ajang yang malam finalnya diselenggarakan di Tokyo Dome City Hall, Tokyo, Jepang, Selasa (14/11/2017).

Berada di urutan kedua adalah Diana Macarena dari Venezuela dan Chanelle Wilhelmina dari Curacao. Di babak final, ada empat kontestan yang bersaing meraih gelar juara, yakni Venezuela, Australia, Jepang, dan Curacao.

Kevin menggantikan Miss International 2016 Kelly Ferzosa yang berasal dari Filipina.

Di balik berita tersebut, ternyata masih banyak orang bertanya-tanya soal berbagai kontes kecantikan yang ada di dunia. Apa bedanya Miss International dengan Miss World, Miss Universe, atau Miss Grand International?

Sejatinya, ada berbagai ajang ratu kecantikan internasional. Tiga yang terbesar adalah Miss Universe, Miss World, dan Miss International.

Miss World adalah ajang ratu kecantikan internasional terlama. Digelar pertama kali tahun 1951 oleh Organisasi Miss World. Pendirinya adalah seorang CEO asal Inggris, Eric Morley. Namun ketika Eric meninggal tahun 2000, organisasi ini dipegang istrinya Julia Morley.

Awalnya, Miss World merupakan Festival untuk kontes bikini yang baru terkenal pada tahun itu. Namun media menyebutnya sebagai Miss World. Setelah itu, acara ini menjadi ajang tahunan kontes ratu kecantikan internasional.

Tujuan utamanya untuk mengumpulkan dana yang akan dibagikan kepada anak-anak. Sejak pertama kali digelar, Miss World sudah mendapatkan dana sebesar 250 juta Euro.

Selain itu, ajang ini mampu mempengaruhi pariwisata khususnya untuk tuan rumah ajang Miss World. Slogan Miss World adalah Beauty with a Purpose.

Untuk Indonesia, prestasi terbaik diraih Maria Harfanti yang meraih juara 3 Miss World 2015. Salah satu pemenang Miss World yang terkenal ialah Aishwarya Rai tahun 1994.

Setahun setelah Miss World, ajang Miss Universe lahir. Tepatnya tahun 1952. Awalnya, ini merupakan ajang Pasific Mills yang mempromosikan pakaian renang dan menjadi ajang ratu kecantikan internasional yang prestisius di negara Amerika Latin.

Tahun 1996, Donald Trump, yang sekarang merupakan Presiden AS, membeli hak siar bekerjasama dengan CBS. Tahun 2003, hak siar diambil oleh NBC.

Inilah yang menjadi alasan mengapa ajang Miss Universe sangat America centris karena selalu diadakan di Amerika Serikat dan pemenangnya rata-rata dari Amerika Latin.

Ajang ini diselenggarakan pertama kali di Long Beach, California, AS pada 1960 setelah kepindahan ajang Miss Universe ke Miami Beach. Diselenggarakan di Long Beach sampai dengan 1967, ajang ini pindah ke Jepang pada 1968–1970, diselenggarakan setiap tahun di kota yang sama dengan tempat penyelenggaraan Japan Expo.

Pada 1971 dan 1972, ajang ini kembali diselenggarakan di Long Beach, tetapi setelah itu ajang ini kembali diselenggarakan setiap tahun di Jepang. Dan sejak tahun 2004 Cina bergantian dengan Jepang menyelenggarakannya.

Walaupun disebut juga sebagai "Festival Kecantikan" dan bahkan "Olimpiade Kecantikan", ajang ini tidak hanya didasarkan pada penampilan. Peserta diharapkan bertindak sebagai "Duta Besar Perdamaian dan Kecantikan", menunjukkan kelembutan, kebaikan, persahabatan, kecantikan, intelijensi, kemampuan untuk bertindak, dan, yang paling penting, sensibilitas internasional yang besar.

Tujuan utama kontes kecantikan Miss International adalah untuk mempromosikan perdamaian dunia, goodwill, dan pemahaman.

Sedangkan Miss Grand International adalah kontes kecantikan yang bertujuan untuk ikut serta menciptakan perdamaian dan menghentikan peperangan.

Wakil dari Indonesia yang pernah memegang gelar Miss grand International adalah Ariska Putri Pertiwi, dimana Ariska adalah wanita Asia pertama yang mendapat gelar tersebut.

Senior Corporate Communication PT Mustika Ratu, Mega Angkasa mengatakan di bawah Yayasan Puteri Indonesia ada empat kontes kecantikan dunia yang diikuti untuk mewakili Indonesia.

Keempat kontes kecantikan itu, yakni Miss Universe, Miss International, Miss Supranational dan Miss Grand International. Masing-masing ajang kecantikan itu memiliki kriteria berbeda.

"Setelah dijual Donald Trump, Miss Universe lebih fokus kepada model olahragawan dan orang-orang berprestasi, dia juga menjadi duta HIV/AIDS dan bibir sumbing," ujarnya.

"Kemudian, Miss Internasional ditujukan kepada ke culture atau kebudayaan. Lalu Miss Supranational lebih kepada supermodel, artis, olahragawan, dan terakhir Miss Grand International pada advokasi ke perdamaian dunia," kata Mega saat dihubungi Kompas Lifestyle, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Untuk mewakili keempat kontes kecantikan itu, masing-masing harus memenangi kontes kecantikan Puteri Indonesia. Untuk Miss Universe, maka harus menjadi juara pertama Puteri Indonesia; Miss International berada di posisi runner up-1 Puteri Indonesia; Miss Supranational berada di posisi runner up-2 Puteri Indonesia; Miss Grand International berada di posisi runner up-3 Puteri Indonesia.

"Syarat utama tinggi minimal 170 cm. Kemudian karena ini beauty pageant (kontes kecantikan) maka beauty jadi utama, dan brain (kepintaran)," kata Mega.

Setelah terpilih, mereka akan dipersiapkan langsung oleh YPI untuk mengikuti kontes kecantikan tersebut. Pembekalan seperti kemampuan berbahasa Inggris, perawatan kecantikan dari ujung rambut sampai kaki, dilakukan dalam bentuk serupa. Pembekalan berbeda dilakukan khusus terkait karakter kontes kecantikan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/15/093534620/apa-beda-miss-international-dengan-miss-lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke