Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Suntik Syntol untuk Bentuk Otot

Pria Rusia bernama Kiril Tereshin (21 tahun) ingin membentuk otot dengan cara praktis, tapi tak lazim. Dia menyuntikkan lengannya dengan synthol, minyak sintetis yang terdiri dari 85 persen minyak trigliserida, 7,5 persen lidokain dan 7,5 persen Benzil alkohol.

Alih-alih terlihat kekar, lengan pria ini justru terlihat seperti karakter film kartun Popeye.

Suntikan zat itu sebenarnya bersifat kosmetik dan sama sekali tidak memberikan benefit apapun, termasuk tak bikin otot jadi kuat. Sebaliknya, synthol menyebabkan otot kian membengkak seperti balon, yang sangat berbahaya.

Seperti yang terlihat pada fotonya, lengan Kirill nampak sedikit mati—dan kondisi itu bisa merusak otot secara permanen.

Studi soal penggunaan synthol dalam binaraga menunjukkan bahwa zat tersebut disuntikkan ke dalam otot untuk memberikan pembesaran tubuh secara langsung, namun bersifat sementara.

Salah satu kasus yang pernah terjadi pada seorang binaragawan berusia 29 tahun yang menyuntikkan synthol ke bisep kanannya. Lima tahun kemudian, dia datang ke dokter karena bisep kanannya terasa sakit dan rusak. Dokter menemukan bahwa bisepnya tidak hanya rusak, tapi ada fibrosis otot—sebuah kondisi di mana otot mengembangkan jaringan bekas luka, bukan otot.

Lengannya disebut berada dalam kondisi ”tak mungkin berubah dan rusak.” Lengan kanannya merespons pengobatan dari antibiotik, tapi lengan kirinya membutuhkan operasi.

Oleh karena itu, penting untuk dicatat bahwa synthol sama sekali tidak membuat otot menjadi kuat, melainkan hanya seperti balon.

Nah, kalau ingin membentuk otot, hindari menyuntikkan zat tersebut. Lebih baik berolahraga, yang memang dirancang untuk membuat otot bisep dan trisep kuat, dan pastinya tidak akan membuat Anda dilarikan ke rumah sakit.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/16/100000920/bahaya-suntik-syntol-untuk-bentuk-otot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke