Mido Seri Commander, Jam Tangan Klasik yang Eksis Lebih dari 50 Tahun

Usianya yang masih bertahan lebih dari enam dekade merupakan bukti keberhasilan seri Commander. Sesuai dengan namanya yang berarti pemimpin atau komandan, seri Commander memang diharapkan menjadi yang terdepan dalam dunia horologi alias penunjuk waktu.

"Jam ini juga diharapkan banyak dipakai oleh perwira tinggi di kemiliteran, khususnya di Indonesia," kata Vice President Mido Indonesia, Steven Cheng.

Selain sisi fungsional, desain kemudian menjadi faktor penting yang membedakan jam-jam hasil kerja para penekun jam mewah di Swiss. Pada seri Commander ini, gaya klasik dengan kaca permukaan yang dibuat agak menonjol menjadi ciri khasnya.

CEO Mido, Franz Linder, mengatakan,  seri Commander ini bisa eksis lebih dari 50 tahun justru karena kesederhanaan desainnya. “First look-nya memang jam. Seri ini memiliki konsep dan juga pure clean identity,” katanya dalam wawancara dengan Kompas Lifestyle di New York, akhir Oktober 2017.

Mengikuti perkembangan tren jam, seri Commander versi facelift atau generasi kedua sudah diperkenalkan. Secara umum desainnya tidak banyak berubah dari desain originalnya, terutama desain casing-nya, namun diameternya dibuat lebih besar, menjadi 42 mm.

"Ciri lainnya, sistem penyambung rantai ke badan jam dibuat langsung menyatu atau terlihat menyambung tanpa ada lug (cantelan) seperti jam pada umumnya," papar Steven.

Selain itu, ciri pembeda paling signifikan terletak pada logonya. Jika versi vintage-nya memakai logo italic, maka yang seri terbaru ini font-nya lurus.

Kelebihan lain dari Commander II adalah teknologi mesinya. Menurut Steven, mesin yang dipakai adalah Caliber 80.821 COSC Si. Dengan kata lain, jam automatik ini memiliki daya tahan sampai 80 Jam atau lebih dari 3,5 hari.

Seperti hampir sebagian besar seri jam Mido, Commander II juga memiliki sertifikasi chronometer yang presisinya mendekati -4 s/d +6 detik/hari) dan yang paling spesial hair spring-nya (pegas penggerak mesin) memakai bahan silicon anti magnet di sekitaran yang bisa mempengaruhi keakuratan mesin.

"Sehingga kita menyebutnya mesin ini super precise," ujarnya.

Steven mengatakan, fitur yang dimiliki Commander II adalah gabungan antara cita rasa keindahan, gaya klasik, dan teknologi.