BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Indomilk
Salin Artikel

Ternyata, Susu Baik untuk Hindarkan Keluarga dari Obesitas!

Bagi keluarga yang menempatkan kesehatan sebagai aspek penting saat sarapan, ketepatan menu menjadi krusial. Jika keliru, hal tersebut malah dapat menimbulkan penyakit atau hal yang tak diinginkan. Obesitas atau kegemukan, misalnya.

Sebagaimana dilansir laman Daily Mail, Senin (4/4/2016), usahakan untuk menghindari makanan seperti ayam goreng, kentang goreng, atau burger saat sarapan. Hal itu disebabkan jenis makanan tersebut memiliki kadar lemak atau kolestrol yang tinggi.

Lantas, makanan seperti apa yang baik untuk dikonsumsi saat sarapan?

Makanan kaya protein seperti tuna dan kedelai dapat menjadi jawaban atas sarapan sehat. Sarapan kaya protein dapat meningkatkan glukosa dalam darah dan membuat nutrisi dalam tubuh tercukupi.

Lebih baik lagi apabila Anda melengkapi sarapan dengan meminum susu. Hal itu sesuai dengan hasil riset yang dilakukan sekelompok peneliti dari Universitas Tel Aviv.

Hasil penelitian menunjukkan, susu memiliki kandungan protein whey tinggi sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi saat sarapan. Selain dapat menurunkan berat badan, protein whey dalam susu juga dapat mencegah penyakit diabetes tipe 2.

Namun, ada satu hal yang perlu Anda cermati saat meminum susu. Usahakan untuk mengonsumsi susu yang tidak mengandung tambahan garam.

Sebagaimana tercantum dalam labelnya, saat ini sejumlah produsen susu menambahkan kandungan garam dalam produknya. Ini sebetulnya tak perlu karena asupan garam telah kita dapatkan dalam makanan sehari-hari.

Lebih dari itu, garam juga membuka peluang seseorang jadi cepat haus. Gambaran tersebut bisa dilihat pada hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation (2017).

Kembali pada kebaikan susu bagi tubuh, hasil itu didapat setelah tim peneliti secara acak menugaskan 48 orang dengan kelebihan berat badan dan juga diabetes tipe 2 untuk melakukan diet.

Para peserta ini dibagi dalam tiga kelompok sama besar. Mereka semua mengonsumsi sarapan besar, makan siang berukuran sedang, dan makan malam kecil.

Namun, komposisi sarapan berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Satu kelompok sarapan dengan susu kaya protein whey, kelompok kedua sarapan dengan protein lain seperti telur, sementara kelompok ketiga sarapan dengan karbohidrat tinggi.

Terbukti efektif

Setelah 12 minggu, hasilnya mulai terlihat bahwa kelompok protein whey kehilangan berat badan paling banyak, yaitu 7,6 kilogram.

Sementara itu, kelompok yang sarapan dengan protein lainnya menurunkan berat sebanyak 6,1 kilogram, dan mereka yang sarapan karbohidrat hanya kehilangan 3,1 kilogram.

Menurut peneliti utama riset tersebut, Daniela Jakubowicz, selain efektif dalam menurunkan berat badan, kandungan protein whey dalam susu juga terbukti membuat seseorang tak mudah lapar.

Ini karena protein whey secara signifikan mampu menekan hormon penyebab lapar, yaitu ghrelin.

“Selain mudah disiapkan saat sarapan, susu juga mampu menurunkan berat badan dan mengurangi rasa lapar,” demikian Daniela menyimpulkan hasil penelitiannya.

Dengan baiknya konsumsi susu saat sarapan, kini tinggal bagaimana Anda memilih jenis susu yang tepat sesuai selera. Jika ingin merasakan kesegaran alami, baiknya Anda memilih susu asli. Indomilk UHT 1L, misalnya, yang mempunyai rasa gurih asli dari susu.

Diproduksi tanpa tambahan garam, susu tersebut memberi rasa gurih alami. Kandungan-kandungan alami di dalamnya juga membuat kita tidak mudah haus.

Untuk informasi lebih lanjut terkait #GurihnyaSusuIndomilk, Anda dapat mengeklik tautan berikut ini.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/27/091900920/ternyata-susu-baik-untuk-hindarkan-keluarga-dari-obesitas-

Bagikan artikel ini melalui
Oke