Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Perilaku yang Menghambat Kesuksesan

Misalnya kita sebenarnya punya target untuk naik jabatan dalam waktu tiga tahun. Namun, karena sering menunda-nunda pekerjaan akibatnya sering keteteran. Contoh lainnya, seseorang berniat menikah dalam waktu dekat sehingga harus rajin menabung. Akan tetapi, ia mudah tergoda diskon dan tidak bisa mengendalikan dorongan belanja, sehingga pernikahannya mundur.

Contoh-contoh perilaku di atas adalah wujud dari perilaku menyabotase diri sendiri. Suatu perilaku dikatakan menyabotase diri kita sendiri ketika hal tersebut menimbulkan masalah yang menghambat mencapai tujuan. Sering kali perilaku tersebut tidak disadari. Kita seringkali menyalahkan keadaan ketika tujuan tak kunjung tercapai. Padahal, bisa saja penyebabnya adalah diri kita sendiri.

Ada tujuh kebiasaan buruk yang paling sering menghambat seseorang mewujudkan mimpinya atau menjalani prinsipnya. Simak penjelasannya di bawah ini.

1. Hobi menunda-nunda

Banyak orang bersembunyi di balik pembenaran diri seperti, “Semakin mepet, semakin besar motivasinya.” Padahal, menunda-nunda sebenarnya berakar dari rasa takut akan kegagalan (atau penolakan) dan kecenderungan untuk lari dari masalah.

2. Kurang bijak mengelola sumber daya

Memiliki modal atau sumber daya seperti waktu, uang, ilmu, dan keterampilan tidak akan berarti jika tidak digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya Anda ingin membuka usaha catering sendiri. Akan tetapi, bukannya ikut kursus masak, uang Anda justru dihabiskan untuk beli gadget baru.

3. Suka membanding-bandingkan

Belajar dari orang lain itu penting. Namun, terlalu membanding-bandingkan diri dengan orang lain justru bikin tidak berkembang. Pasalnya, kita jadi tidak bisa fokus pada kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tapi malah terobsesi dengan kekuatan dan kelemahan orang lain.

4. Tidak mengelola emosi dengan baik

Kita tidak akan bisa berkembang jadi pribadi yang lebih baik selama selalu kalah dengan emosi sendiri. Misalnya, setelah ditegur oleh atasan, kita jadi kesal dan tidak terima, bukannya lantas memperbaiki diri dan bekerja lebih giat.

Perhatikan juga kalau hal-hal yang sepele seperti kesal karena tidak jadi kencan dengan pasangan membuat Anda uring-uringan seharian. Hal ini tentu akan menghambat komunikasi dengan pasangan, bukannya memperbaikinya.

5. Sulit berkomitmen

Komitmen dan disiplin merupakan dua hal penting dalam mencapai tujuan. Kurangnya kedua hal ini sering kali disadari, tapi sulit untuk diubah. Padahal, kuncinya adalah mengenali alasan Anda sulit berkomitmen dan menggunakan kekuatan diri agar lebih disiplin.

6. Melukai diri sendiri

Tidak hanya menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, melukai diri sendiri tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik namun sebaliknya. Jika Anda menyadari melakukan hal ini, segera cari bantuan psikolog, terapis, atau dokter spesialis kesehatan jiwa serta orang terdekat Anda.

Melukai diri sendiri juga termasuk punya kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya menggunakan obat-obatan terlarang, merokok, atau kecanduan alkohol.

7. Takut mengambil risiko

Untuk mencapai tujuan, Anda tentu harus mengambil risiko. Namun, mengambil risiko berarti harus siap menghadapi perubahan, tantangan, dan hal-hal yang tidak bisa diprediksi. Ketakutan akan perubahan dan hal-hal yang tidak bisa diprediksi sebenarnya bisa membantu Anda menyiapkan diri, asal tidak berlebihan dan membuat terjebak di zona nyaman.

Mengapa perilaku menyabotase sendiri dapat muncul?

Dikutip dari Psychology Today, seorang psikolog Ellen Hendriksen, Ph.D., hal-hal yang bisa memunculkan kebiasaan buruk yang menghalangi kesuksesan antara lain adalah rasa kurang percaya diri, takut akan perubahan, dan adanya keinginan untuk mengendalikan segala hal dalam hidup Anda.

Penyebabnya tentu berbeda-beda pada setiap orang. Namun, pendidikan dan lingkungan tentu berperan penting dalam menyebabkan seseorang menyabotase diri sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/11/27/163303320/7-perilaku-yang-menghambat-kesuksesan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke