Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sneakers "Tiket" Adidas EQT 93, Bikin 500an Orang Tidur di Depan Toko

Bekerja sama dengan otoritas transportasi Kota Berlin (BVG-Berliner Verkehrsbetriebe Gesellschaft), Adidas meluncurkan sneakers edisi terbatas, yang resmi dijual mulai Selasa (16/1/2018) waktu setempat.

Keistimewaan sepatu yang hanya dijual sebanyak 500 pasang ini adalah, di bagian "lidah"-nya tersemat tiket terusan untuk sarana transportasi umum Berlin.

Dengan tiket itu, pengguna sepatu tersebut dapat bebas menggunakan seluruh moda transportasi massal yang ada di kota itu. Tiket tersebut berlaku hingga 31 Desember 2018.

Tiket BVG tahunan untuk zona A dan B di Kota Berlin tersebut mencakup semua moda transportasi, yang juga dihitung nilainya mencapai 761 Euro atau kira-kira, Rp 12,5 juta.

Padahal, seperti diberitakan laman Fortune, sepatu bernama EQT 93/Berlin ini dibanderol seharga 180 Euro atau kira-kira Rp 3 juta.

Jelas, penawaran ini menarik minat banyak warga Berlin. Buktinya, antrean di depan toko sudah terlihat sejak hari Sabtu atau tiga hari sebelum waktu penjualan. 

Dalam penjualan ini, satu konsumen hanya boleh membeli satu pasang sepatu.

Diberitakan The Local, hingga Selasa pagi ada 550 orang yang sudah membentuk barisan panjang untuk sepatu spesial ini. 

Sepatu edisi spesial ini merupakan pengembangan dari varian standar EQT Support 93/17 sneakers.

Bedanya, selain ada tiket BVG, bagian heelcup dari sneakers ini pun menggunakan warna khas kursi jok angkutan massal Berlin, semacam loreng dengan kombinasi warna merah, abu-abu, biru, dan hitam.

Penjualan ini memang disambut antusias, namun tak lepas juga dari kritik.

Isu pertama adalah tentang promosi pemasaran yang disebut bersifat diskriminatif, di mana sepatu hanya bisa digunakan sebagai tiket saat dipakai di kaki penumpang. Sehingga, produk ini tak berguna bagi mereka yang memiliki kelainan bentuk kaki. 

Berliner Zeitung memberitakan, tiket di sepatu itu ternyata tidak mencakup semua moda transportasi di Berlin.

Sebab, tiket BVG yang normal juga diterima di kereta api S-Bahn dan di kereta regional hingga ke perbatasan Berlin, -meskipun layanan ini tidak dioperasikan oleh BVG, yang hanya menangani bus dan kereta bawah tanah U-Bahn.

Sementara, BVG, yang sama sekali tidak mendapatkan pemasukan dari promosi tersebut, mengaku tidak khawatir.

Sebab, Jurubicara BVG Petra Reetz pun merasa para pembeli sepatu "special edition" tak akan sering memakainya, atau bahkan memilih untuk memajangnya di rumah.  

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/18/093000520/sneakers-tiket-adidas-eqt-93-bikin-500an-orang-tidur-di-depan-toko

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke