Permasalahan dalam bercukur sebetulnya bisa dihindari. Hal ini ternyata dipengaruhi juga dari seberapa rapi Kamu menyimpan pisau cukur, dan -tentu, seberapa sering menggantinya.
Fellipe Cardoso, seorang pemangkas rambut di Otis & Finn Barbershop, New York berbagi tips seputar bercukur yang baik, menyimpan alat cukur yang benar, dan kapan waktu yang tepat untuk menggantinya.
1. Bersihkan dan jangan simpan di kamar mandi
Cuci pisau cukur hingga bersih menggunakan air panas hingga tak ada lagi bulu-bulu atau kulit mati yang menempel.
Jika Kamu ingin pisau cukur tersebut benar-benar bersih dan bebas infeksi, tuangkan sedikit alkohol pada kain basah dan bersihkan pisau cukur untuk mensterilisasikannya.
"Ini bisa Kamu lakukan sebelum dan sesudah pemakaian. Biarkan kering semalaman atau seharian, letakkan dalam keadaan berdiri agar aliran udara masuk ke setiap bagiannya," kata Cardoso.
Jika sudah kering, simpanlah di luar kamar mandi. Sebab, menyimpan pisau cukur di kamar mandi akan membuatnya lembab, berembun, dan uap setelah mandi bisa merusak mata pisau.
"Meskipun Kamu bercukur hanya sekali seminggu, pisau cukurmu bisa mulai berkarat karena terkena uap berkali-kali."
"Selain itu, lingkungan yang juga akan merangsang tumbuhnya bakteri pada pisau cukur yang telah dipakai," ujar dia.
2. Ganti sesering mungkin
Beberapa merek mengklaim mata pisau cukur bisa dipakai hingga delapan kali sebelum menggantinya dengan yang baru.
Tapi, Cardoso menyarankan agar penggantian dilakukan setiap empat kali bercukur.
Terlebih, jika kamu sering bercukur. Sebab, pisau cukur bisa mengurangi percepatan pertumbuhan rambut janggut.
Sehingga jarak bercukur akan semakin lama pada setiap pemakaian.
Pisau cukur yang tumpul juga bisa menyebabkan kulitmu iritasi karena akan melukai kulit.
Jika Kamu bercukur secara tidak teratur, Kamu masih bisa menggunakan pisau cukur tersebut hingga empat kali. Tapi, perhatikan jika pisau cukurnya berkarat.
"Risiko terbesar dari jarang mengganti pisau cukur adalah karat dan menjadi sarang bakteri," kata Cardoso.
Pisau cukur sangatlah tajam dan memiliki kontak langsung dengan kulit kita. Jadi, jika Kamu memiliki luka kecil saja, bakteri bisa masuk ke luka tersebut.
Pisau cukur yang kotor atau berkarat juga bisa menyebabkan infeksi bakteri, bahkan tetanus.
3. Gunakan pisau cukur yang aman
Cardoso menyarankan penggunaan pisau cukur ganda (dua sisi). Alasannya, silet penggantinya terbilang murah, sehingga lebih ekonomis di kantong.
Kedua, pisau cukur menjadi sangat aman karena memiliki ujung yang sangat tajam. Selain itu, silet yang digunakan hanya satu, bukan tiga maupun lima mata seperti teknologi terbaru.
Penggunaan satu mata silet akan mengurangi tekanan pada kulit. "Juga akan mengurangi risiko iritasi dan lebih sedikit menyisakan rambut," kata dia.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/23/090000220/bermasalah-dengan-pisau-cukur-cobalah-tips-ini-
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan