Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kreatif Bisa Bikin Bahagia, Kenapa?

Branding Consultant Uti Rahardjo mengataan, kreativitas muncul dari kesenangan seseorang dengan sesuatu.

Misalnya melukis dan menyanyi. Mereka yang melakukannya, merasa bahagia melakukan hal itu.

"Dengan melukis, bernyanyi, kita enggak butuh apa-apa lagi kecuali happy. Misalnya kita ingin main piano karena memang ingin main piano," ujar Uti dalam Creative Biz Forum di Hotel Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat (2/2/2018).

Menurutnya masih banyak orang yang merasa tidak kreatif karena beranggapan "kreatif" hanya ditujukan bagi sebagian orang. Misalnya artis dan seniman.

Padahal, banyak orang tidak kreatif karena tidak mempelajarinya.

"Makanya orang yang tidak kreatif mungkin tidak bahagia. Karena itu motif. Dia merasa tidak kreatif makanya dia tidak bahagia."

"Jadi kita akan menemukan solusi di antara tidak adanya solusi," tuturnya.

Ia mencontohkan hal yang terjadi pada pengusaha sekaligus mantan CEO Apple Inc, Steve Jobs.

Memutuskan keluar dari Harvard University, Steve mendalami kaligrafi yang kemudian dikembangkannya menjadi font sebelum kemudian melahirkan Apple Inc.

Sementara keuntungan lain dari krativitas adalah wealth creation, atau memberikan nilai ekonomi.

Sebab, kata Uti, kreativitas saat ini sudah bukan murni kreativitas tapi sudah bisa mendatangkan uang.

Sayangnya, masih banyak yang merasa kreativitas terbatas pada orang-orang tertentu. Padahal, dari balik karya ada ide yang bisa diwujudkan.

"Wealth creativity membuat kita tumbuh baik sebagai person (seseorang) maupun nation (negara). Kita harus grow, harus sadar bahwa kita kreatif," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/03/134748520/kreatif-bisa-bikin-bahagia-kenapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke