Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kedai Kopi Johny, Kian Ramai karena "Ulah" Hotman Paris

Nyatanya, memang banyak warga yag menjadi penasaran dengan tempat ngopi yang berlokasi di Jalan Kopyor Raya Blok Q1 Nomor 1, Kelapa Gading, Jakarta, itu.

Apa lagi kalau bukan karena unggahan video dan foto dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea lewat akun Instagramnya, @hotmanparisofficial, yang diikuti lebih dari 510.000 orang.

Tidak hanya warga sekitar Jakarta, beberapa unggahan Hotman juga memperlihatkan, warga yang penasaran datang dari Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, bahkan Brunei.

Penggemar Kopi Johny pun kian banyak.

Kini, mereka yang datang tidak hanya untuk ngopi, tetapi juga mencari konsultasi hukum.

Hotman yang tinggal tak jauh dari sana hampir setiap hari berkunjung dan membuka semacam layanan konsultasi hukum gratis.

Warga pun berbondong-bondong datang. Linda salah satunya.

Ibu asal Tangerang ini pada Sabtu (17/2/2018) menyempatkan berkunjung ke Kopi Johny untuk konsultasi soal masalah hukum bersama suaminya.

Ia rela pergi dari rumahnya sejak pukul 05.00 membawa berkas lengkap hanya untuk bertemu Hotman.

Kebetulan pagi itu Hotman memang menjadwalkan acara ngopi bareng Ketua MPR Zulkifli Hasan dan dua selebritas anggota "Girls Squad".

Linda rupanya datang karena melihat unggahan Hotman di Instagram.

Linda tak sendirian. Ternyata, beberapa orang yang datang juga membawa masalah hukumnya masing-masing untuk berkonsultasi dengan Hotman.

"Saya lihat di Instagram banyak yang konsultasi hukum. Sebab, kalau datang ke kantornya, kan, belum tentu sama Pak Hotman, ya, dan sekali konsultasi saja sudah berapa?"

"Sedangkan di sini katanya bisa gratis. Ya, kami coba aja," kata Linda.

Suasana Sabtu pagi itu sangat sibuk dan ramai. Mereka yang datang rela berjejalan untuk mengambil gambar atau mengantre berfoto dengan Hotman dan tokoh-tokoh yang ikut hadir.

Sebelum Zulkifli dan anggota Girls Squad, Hotman juga pernah mengajak Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, figur publik seperti Raffi Ahmad dan istrinya, serta sejumlah lainnya untuk ngopi di tempat itu.

Jika warga tak ada kesempatan foto bareng, selfie jarak jauh pun mereka lakukan dengan latar belakang Hotman yang sedang melayani wawancara bersama wartawan.

Beberapa warga juga asyik berfoto dengan mobil Lamborghini jingga milik Hotman yang terparkir di sudut depan kedai.

Wati menjadi salah satu warga yang datang untuk berfoto dengan Hotman. Pagi itu, ia yang masih memakai baju tidur rumahan bersama anaknya datang ke Kopi Johny.

Wati rupanya tengah berkunjung ke rumah anaknya yang bertempat di kawasan Kelapa Gading.

"Iya mau foto sama Bang Hotman," ujarnya sambil terus menggenggam ponsel.

Dia berjaga-jaga siapa tahu berkesempatan foto bersama dengan pengacara kondang nan nyentrik itu.

Kendati demikian, tak sedikit warga lain yang datang memang untuk ngopi. Segelas kopi hitam atau kopi susu dihargai Rp 12.000. Jika cuma mau teh panas, cukup membayar Rp 5.000.

Harga kopi itu menjadi kian terasa murah dengan "bonus" tontonan saat Hotman sibuk melayani tamu-tamu yang diundangnya.

Panji dan Agus, misalnya. Keduanya mengaku tinggal tak jauh dari lokasi tersebut dan memang sering berkunjung karena suka dengan Kopi Johny.

"Memang, sih, terasa tambah ramai (setelah banyak dibicarakan Hotman di Instagram)," kata Panji.

Keramaian ternyata tak berhenti di pagi hari saja atau saat ada Hotman di sana.

Sebab, pengunjung tak henti-hentinya datang dan ratusan kopi disajikan setiap hari.

Pada Sabtu dan Minggu serta libur nasional, kedai ini hanya buka dari pukul 06.00 hingga 13.00.

Tak sedikit pula mereka yang datang setelah kedai tutup dan terpaksa tak kebagian kopi.

Pada hari kerja, Kopi Johny buka dari pukul 06.00-18.00.

Efek Hotman Paris

Kedai Kopi Johny memiliki nama asli Kwang Koan. Namun, kedai ini justru lebih populer dengan nama pemiliknya, Johny Poluan.

Tulisan "Kopi Johny" pun terpampang besar-besar di sudut atas depan kedai tersebut.

Jika mencarinya di mesin pencari Google, Kopi Johny sebetulnya sudah banyak diberitakan dan dibincangkan sejak lama karena kopinya yang khas dan dibuat dengan cara tradisional.

Berbeda dengan tempat-tempat ngopi yang tersebar di mana-mana, yang kebanyakan menyajikan dengan cara modern.

Kendati demikian, Johny mengakui, publikasi Hotman membuat kedainya kian ramai.

"Langganan, kan, ada yang datang dan pergi. Saya lihat regular guest-nya cukup banyak dan bertahan."

"Begitu Pak Hotman masukin ke Insta, dia promosikan saya, memang bertambah luar biasa," kata Johny kepada KOMPAS Lifestyle.

Padahal, Kopi Johny sebetulnya ada di tujuh lokasi yang mayoritas memang terletak di sekitar Kelapa Gading.

Selain pusatnya di Jalan Kopyor Raya, ada pula di dekat Taman Jogging dan Food City. Cabang ke delapan bahkan tengah dibangun di Serpong.

Cabang-cabang tersebut dibuat untuk memecah pelanggan karena pengunjung cabang pusat sering kali membludak.

Pada hari kerja, pengunjung bahkan mendapat tambahan tamu dari para pekerja di perkantoran sekitar kedai. 

Cabang pusat memang paling ramai karena Johny kerap melayani langsung pelanggan-pelanggannya di sana.

Pada Sabtu itu saja, pria asli Manado tersebut tak pernah beranjak dari balik meja tempat ia menyiapkan kopi hingga kedainya tutup.

"(Pusat paling ramai) karena orang cari figur. Belum dijadwalkan, tetapi saya ada rencana keliling."

"Misal nanti di sini cuma sampai jam 10.00, pindah ke outlet satu lagi 1-2 jam, baru pindah lagi," ujarnya.

Johny menceritakan, sebetulnya Hotman sudah sejak lama terbiasa sarapan di tempatnya.

Kopi Johny di Jalan Kopyor Raya itu sebetulnya tak hanya sendiri. Di tempat yang menyerupai pujasera itu berkumpul stan makanan, mulai dari nasi uduk, nasi ala warung Tegal, hingga nasi goreng.

"Sebenarnya tempat sarapan dia banyak, tetapi di sini tempat rutin dia. Tempat mungkin dia merasa nyaman, happy, dan orangnya tipikal bebas dan mau merakyat," ujar Johny.

Saking seringnya Hotman nongkrong di Kopi Johny, ia bahkan memiliki semacam komunitas sendiri. Mereka ikut datang dan ngopi di sana saat ada Hotman.

Johny tak menyadari secara pasti kapan kedai kopinya mulai kian ramai dengan pengunjung yang datang karena "efek" Hotman.

Namun, tak bisa dibantah, titel yang disandang Hotman, mulai dari salah satu pengacara terbaik Indonesia, seorang flamboyan, figur media sosial, hingga pembawa acara televisi, membawa efek yang signifikan kedai itu

Omzet Kopi Johny pun terdongkrak hingga sekitar 30 persen.

"Dengan Pak Hotman saya berterima kasih karena dengan dia juga saya terekspos, omzet naik, langganan bertambah banyak, dikenal orang," kata pria yang selalu tampil khas dengan pakaian putihnya.

Meski begitu, Johny menegaskan, Hotman selalu membayar pesanannya dan selalu menyampaikan bahwa Kopi Johny bukan miliknya.

Sebagai timbal balik, Johny memperlakukan Hotman sebagai tamu spesial, misalnya dengan menyediakan tempat parkir untuk mobil Hotman.

"Dia datang bayar dan terang-terangan bilang bahwa Kopi Johny bukan punya dia. Cuma mungkin di antara kami sudah ada chemistry," katanya.

Enak

Tak hanya ramai publikasi, rasa kopi dari Kopi Johny pun disukai para penikmatnya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan, salah satunya. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku kerap mengikuti tren media sosial Instagram, termasuk ramainya obrolan soal Kopi Johny yang menggunakan biji kopi toraja itu.

Zulkifli memang gemar mencicipi kopi setiap berkunjung ke daerah. Ia pun menyukai cara penyajian tradisional yang dilakukan di Kopi Johny.

"Tidak hanya populer, tetapi juga kopinya enak. Kalau belum ke sini, belum ke Jakarta namanya," kata Zulkifli.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/19/090000920/kisah-kedai-kopi-johny-kian-ramai-karena-ulah-hotman-paris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke