Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tabir Surya Tak Cuma Melindungi Kulit dari Sinar Matahari

Dermatolog dari Siloam Hospital Dr Melyawati Hermawan menegaskan pentingnya penggunaan tabir surya secara rutin untuk meminimalisasi dampak sinar ultraviolet.

Sebab sinar ultraviolet merupakan gelombang yang juga bisa menembus kaca. Sehingga semua orang bisa terdampak paparannya meski jarang beraktivitas di luar ruangan.

"Jangan berani keluar rumah kalau enggak pakai tabir surya. Pasti (kulit) jauh lebih baik daripada tidak pakai sama sekali," kata Melyawati seusai acara perayaan 10 tahun Pond's Age Miracle di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2018).

Kandungan Sun Protector Factor (SPF) pada beragam produk tabir surya amat beragam. Beberapa produk perawatan kulit wajah bahkan kini juga mengandung SPF.

Namun, masih banyak orang yang bingung dengan kemampuan dan perbedaan setiap kandungan SPF.

Melyawati menjelaskan, satu angka SPF mewakili 15 menit perlindungan. Berarti SPF 18, misalnya, memiliki durasi perlindungan sekitar 4,5 jam. Sehingga, pemakaian harus diulang kembali pada 4,5 jam berikutnya.

Karena kesibukan, jarang orang yang rajin mengaplikasikan ulang tabir surya. Kadang, tabir surya juga luntur lebih cepat pada orang yang terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan dan bawah paparan sinar matahari langsung.

Dengan perhitungan tersebut, maka semakin tinggi angka SPF sebenarnya semakin baik. Selain dari paparan sinar matahari, kulit wajah juga perlu dilindungi dari sinar pada layar komputer, paparan lampu neon, termasuk sinar matahari yang menembus kaca.

Namun, Melyawati menyayangkan di Indonesia kesadaran untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari masih sangat kurang.

"Sayangnya di Indonesia awareness untuk pakai tabir surya masih rendah banget. Masalahnya, UV (ultraviolet) itu bukan panasnya tapi radiasi. Dia gelombng yang bisa nembus kaca dan jendela. Kulit tetap harus dilindungi," kata dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/22/180813520/tabir-surya-tak-cuma-melindungi-kulit-dari-sinar-matahari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke