Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Inilah Inspirasi "Orisinal" di Balik Baju Koko Ala "Black Panther"

KOMPAS.com - Demam "Black Panther" nampaknya belum padam. Film tersebut laris manis diputar di banyak bioskop terkemuka di dunia.

Laman The Hollywood Reporter menyebut, film mengambil setting di Afrika ini  memiliki plot dan rangkaian aksi yang dramatis, lengkap dengan karakter yang menonjolkan sisi sosial budaya global.

Sisi itu pual yang diyakini membantu film ini menjadi begitu digemari masyarakat global.

Film ini bukan hanya dipandang sebagai karya yang bagus selama berdirinya Marvel Studios. Namun, juga menjadi tonggak sejarah dalam eksistensi budaya kulit hitam di Hollywood.

Hal yang menarik lagi, kostum dan asesoris yang digunakan para pemain menjadi tak luput dari perhatian penonton.

Nah, dari sederet kostum "Black Panther", ada satu yang terbilang menarik dan kini menjadi perhatian para warganet di media sosial, termasuk Indonesia.

Apalagi kalau bukan kostum yang dikenakan oleh karakter T'challa, Sang Raja Wakanda.

Kostum tersebut diklaim mirip seperti baju koko dan diprediksi akan menjadi tren untuk fashion lebaran di tahun 2018 ini.

Bahkan, sejumlah lapak di toko online pun turut menawarkan baju koko yang disebut ala Black Panther.

Namun, meski mirip dengan baju koko, kostum tersebut sebenarnya terinspirasi dari baju tardisional Afrika yang bernama agbada.

Ruth Carter, desainer dalam film Black Panther ini menciptakan mantel cutaway berdasarkan desain pada abad 18 dengan hiasan di bagian depan dan potongan lengan bergaya Nigeria.

Agbada merupakan pakaian pria yang biasa dikenakan oleh masyarakat Nigeria di Afrika Barat. Ini merupakaan jenis pakaian berbentuk jubah dengan potongan lebar yang dilengkapi hiasan bordir.

Pakaian ini biasanya dikenakan oleh orang-orang penting, seperti raja dan kepala suku. Baju tradisional ini pun sebenarnya hanya dikenakan saat acara seremonial, seperti pernikahan atau pemakaman.

Penyebaran agama Islam tersebut dilakukan oleh Suku Fulani di bawah pimpinan Uthman dan Fodio.

Saat penguasa Fulani berhasil mengalahkan kekuatan utama Yoruba, Ibu Kota Yoruba ditinggalkan pada tahun 1830an, penguasa Fulani yang baru membawa pakaian pria tersebut.

Modelnya terdiri dari jubah dan celana panjang longgar, yang sebenarnya disesuaikan untuk pakaian saat menungggang kuda.

Mereka juga membawa sebuah tradisi Islam berupa "jubah kehormatan" berbentuk gaun bersulam, dan dilengkapi dengan turban yang biasa dipakai penguasa serta pejabat pengadilan.

Dulu, para pangeran Arab dan penguasa lainnya membeli jubah terbaik untuk mereka sendiri, dan membagikannya kepada orang-orang di istana mereka.

Seiring berkembangnya jaringan perdagangan dan pakar tekstil yang melayani Raja Arab, banyak penguasa di luar Yoruba yang berada di luar kekuatan Fulani mengadopsi gaya berpakaian ini.

Hingga pada abad ke 20, pakaian ini pun di terima di wilayah Nigeria yang luas dan masuk ke negara-negara tetangga.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/02/210000120/inilah-inspirasi-orisinal-di-balik-baju-koko-ala-black-panther

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke