Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Sembarangan, Cermati Tips Aman "Filler" dan Tanam Benang

Seperti tanam benang, filler, botox, dan cara lainnya.

Namun, tak sedikit pula yang mengalami kegagalan, dan harus menelan pil pahit karena wajah mereka malah mendapatkan masalah serius.

Serangkaian sesi bedah akhirnya harus dilakukan untuk memperbaiki wajah mereka, agar kembali seperti sedia kala. Uang yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tentu saja, praktik estetika wajah bukanlah hal yang terlarang. Jika dilakukan secara tepat oleh ahlinya, maka hal itu tak akan menjadi masalah.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar tak mendapatkan masalah di kemudian hari?

Dokter spesialis bedah plastik sekaligus Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (Perapi), Irena Sakura Rini memberikan saran.

Dia mengatakan, siap apun yang hendak melakukan tindakan estetika terhadap wajah, harus pergi ke dokter yang kompeten.

Sebelumnya, kenali betul apa alasan untuk melakukan tindakan tersebut.

"Jangan hanya ikut-ikutan (tren)," kata Sakura dalam paparan Perapi di Hotel Shangri La Jakarta, Sabtu (10/3/2018).

Sebelum tindakan dilakukan, calon pasien harus benar-benar "cerewet" alias kritis menanyakan rinciannya. Misalnya, menanyakan bahan yang akan digunakan.

Dia mengatakan, Perapi bisa menjadi opsi untuk tempat bertanya sebelum memutuskan sebuah tindakan.

Terdapat 204 dokter bedah plastik di Indonesia yang seluruhnya tercatat di Perapi. Daftarnya bisa didapatkan di situs resmi www.perapisurgeon.org.

"Bisa juga tanya lewat email ke Perapi untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat bagaimana bahan-bahannya, lalu bagaimana pemakaiannya," ucap Sakura.

Hyalluronic Acid adalah bahan yang biasanya digunakan. Sakura mengatakan, dosisnya tak boleh lebih dari 2cc.

"Lebih dari 2cc kami harus berpikir keras, aman atau enggak," tutur dia.

Terlebih jika bahan yang disuntikkan melebihi 10cc dan pihak yang melakukan tindakan memberi pesan bahwa bahan tersebut akan lama hilangnya.

Jika itu terjadi, maka harus diwaspadai, kata Sakura.

"Jadi pesan kami, bukan dilarang tapi bagimana caranya mendapatkan pengetahun yang baik, bertanya sebelum melakukannya, harus berpikir masak-masak."

"Karena sekali wajah mengalami kecacatan akan panjang ceritanya," ucap dia.

Senada dengan itu, Dokter spesialis bedah plastik lainnya, Teuku Adifitrian yang akrab disapa Tompi juga mengeluarkan pandangan yang sama.

Tompi berpesan agar masyarakat tak mudah tertipu dengan harga. Menurut dia, banyak pasien yang menilai kualitas dari harga yang tinggi.

"Kadang orang Indonesia kalau dijualnya mahal, ada yang jual paket filler sampai puluhan, bahkan ratusan juta, mikir enggak mungkin enggak bagus."

"Padahal mahal belum tentu benar. Harus cari tahu lebih banyak," kata Tompi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/11/070000920/jangan-sembarangan-cermati-tips-aman-filler-dan-tanam-benang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke