Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ayo, Kembalikan Gairah Seksual Pasca-melahirkan

Waktu yang tersita pun seolah diberikan tanpa "pamrih" demi menyambut kehadiran si "buah hati".

Pada saat yang bersamaan, -disadari atau tidak, tak sedikit pasangan yang lantas kehilangan gairah seksual, terutama bagi si ibu.

Bisa karena waktu yang tersita untuk si bayi, atau pun karena perubahan bentuk tubuh hingga dia merasa tak lagi seksi di mata suami. 

Intinya, keintiman di antara suami dan istri tak lagi lekat seperti saat masa bulan madu, atau saat masih hanya berdua.

Padahal, bagaimana pun keadaannya, keintiman seksual dalam hubungan suami istri harus selalu menjadi salah satu hal utama.

Bahkan, "kegiatan" itu harus menjadi hal yang dituliskan dengan jelas dalam daftar kegiatan.

Saat menyadari sedang berada dalam kondisi tersebut, suami dan istri harus menyepakati waktu yang spesifik untuk melakukan hubungan seks, dan membangkitkan keintiman bersama.

Pastikan tak ada hal-hal lain yang mengganggu di saat waktu yang telah "dijadwalkan" itu tiba. 

"Komputer, televisi, dan piranti lainnya harus dipadamkan, bahkan ponsel pun harus dijauhkan," kata  Ian Kerner, Ph.D., seperti dikutip dari artikel di laman babycenter.com.

Kerner adalah konselor seks dan pernikahan, yang juga penulis sejumlah buku, antara lain She Comes First, Love in the Time of Colic, dan Sex Recharge.

"Saya tahu banyak suami yang mengatakan, istri saya seksi sekali, tetapi justru si istri yang terus bersungut, dan mengeluhkan bentuh badannya," kata Kerner. 

Pada bagian inilah kadang ada hal yang "terputus", hingga gairah seksual di antara pasangan pun menjadi sirna.

Sudah seharusnya, perempuan tidak menyerah dalam kondisi ini. Mereka harus melakukan upaya untuk mendapatkan kembali gairahnya. "Harus," kata Kerner.

Bisa dengan keluar rumah dan membeli pakaian dalam baru, pakaian yang seksi, jalan-jalan, mengunjungi pusat kebugaran.

"Tanyakan pada diri sendiri, apa yang akan membuat saya merasa lebih seksi? Seharian di spa misalnya? manikur? Ingat, pada bagian ini suami tak bisa bertanggung jawab, kamu yang membutuhkan itu," kata Kerner.

Pada bagian lain, suami hari melakukan porsinya dengan sama baiknya.

Kerner menyebut, banyak ibu yang baru melahirkan berakhir dengan posisi menjadi penjaga rumah dan anak, dan menjadi manager untuk beragam tugas dan pekerjaan.

Bayangkan. Jika perempuan memiliki sekian banyak tugas, -mencuci pakaian, memandikan anak, maka gairahnya akan mudah teralihkan dan hilang. Perempuan akan merasa kerepotan.

"Maka saya menyarankan pria pun mengambil peran dalam tugas-tugas tersebut. Membantu. Sadarilah, ini menjadi bentuk baru dari 'foreplay' yang bagus," kata dia.

Coba dipikirkan, jika suami bisa mengurangi banyak beban istri di sepanjang hari, bukankah berarti dia telah memberikan stamina untuk istri terjaga di malam hari?

Di saat itulah, suami dan istri bersama-sama, bisa mulai kembali mencari gairah yang sempat hilang. Membangun keintiman.

Ingatlah, "seks melahirkan seks".

Berhubungan seks akan meningkatkan kadar testosteron secara alami, dan membantu kita untuk ingin mengulangnya lagi.

"Seringkali ibu yang baru melahirkan mengaku terlalu lelah untuk bercinta, dan ketika mereka memiliki waktu luang, mereka hanya ingin tidur."

"Tetapi setelah mereka melakukan hubungan seks, mereka benar-benar merasa diremajakan dan mulai bertanya-tanya kenapa enggak lebih sering melakukannya?" kata Kerner.

Ketika wanita menyusui, membelai, dan berhubungan dengan bayinya, akan terbangun sesuatu yang sangat intens dan emosional.

"Bahkan, banyak ibu baru mengatakan mereka merasa berselingkuh dengan bayi mereka."

"Di masa itulah lalu muncul keluhan dari suami, 'hei bagaimana dengan aku?'," cetusnya.

Amat penting untuk menyadari, jika kelahiran bayi membuat istri "terputus" hubungan dengan suami, -entah karena alasan fisik maupun emosional, maka suasana yang sama akan terkirim kepada si bayi.

"Pada akhirnya kita akan membangun keluarga yang tidak bahagia," kata Kerner.

Jadi, bagi para wanita, meskipun kehadiran buah hati memakan sedemikian banyak waktu dan tenaga, jangan pernah lupakan "si ayah". 

Kerner merekomendasikan agar pasangan suami istri untuk tetap mempertahankan kemesraan  dan keintiman non-seksual di sepanjang hari.

"Berpegangan tangan, berpelukan, duduk berdampingan. Lalu, lakukanlah hubungan seksual setidaknya sekali seminggu."

Saat pasangan suami istri intim secara seksual sekali seminggu, maka kondisi itu akan membuat keduanya tetap terhubung dan berkomitmen soal keintiman, dan kebahagiaan.  

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/27/220000320/ayo-kembalikan-gairah-seksual-pasca-melahirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke