Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, 8 Kondisi yang Batasi Konsumsi Sayuran Tertentu

KOMPAS.com - Mengonsumsi sayur mayur memang sangat baik bagi tubuh. Diet kaya sayuran juga dapat menurunkan risiko kanker dan melindungi jantung.

Sayangnya, mengonsumsi beberapa jenis sayuran justru berbahaya bagi kondisi kesehatan tertentu.

Berikut ini delapan kondisi kesehatan yang membuat seseorang tak boleh mengonsumsi beberapa jenis sayuran, seperti yang dilansir di laman Reader's Diggest.

1. Penderita maag

Substansi yang tidak teridentifikasi dalam tomat dan produk berbasis tomat dapat menyebabkan meningkatkan asam lambung.

Jadi, bagi mereka yang menderita gangguan pencernaan ini, cobalah untuk berhenti mengonsumsi tomat selama 2-3 minggu untuk melihat apakah semuanya terasa lebih baik.

Baca: Bagian Buah dan Sayur yang Sering Dibuang, Padahal Banyak Manfaatnya

2. Mengonsumsi obat pengencer darah

Jika kita mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin (Coumadin), penting untuk mempertahankan kestabilan kadar vitamin K dalam darah.

Sebab, peningkatan kadar vitamin K yang mendadak dapat mengurangi efek obat.

Ini berarti, kita harus konsisten memperhatikan asupan sayuran, karena dari sinilah sebagian besar vitamin K berasal.

Cobalah makan sayuran dalam jumlah yang sama setiap hari.

Jika kita suka sayuran yang sangat tinggi vitamin K -seperti kale, lobak swiss, bayam, sawi, dan lobak hijau, cobalah untuk mengonsumsinya setengah cangkir pada waktu yang sama setiap harinya.

3. Pemilik riwayat batu ginjal

Satu dari lima orang yang memiliki batu ginjal kalsium oksalat (tipe yang paling umum) memiliki kadar oksalat yang tinggi dalam urin mereka.

Jika kita memiliki riwayat batu ginjal, batasi makanan yang kaya oksalat, seperti  bayam, bit, dan bit hijau.

4. Penderita asam urat

Perhatikan asupan asparagus. Aspragus mengandung purin, zat yang mempromosikan kelebihan produksi asam urat yang memicu serangan asam urat yang menyakitkan.

Baca: Cegah Dehidrasi Dengan Konsumsi 11 Sayur dan Buah Ini

5. Penderita alergi tertentu

Orang yang sensitif terhadap lateks mungkin memiliki reaksi alergi terhadap alpukat.

Banyak orang yang sensitif terhadap aspirin dapat menderita reaksi alergi terhadap lobak, yang mengandung salisilat, senyawa yang mirip dengan bahan aktif obat.

6. Pemilik gangguan gula darah

Jika kita memiliki kolitis ulserativa atau penyakit crohn -peradangan kronis yang terjadi pada usus besar (kolon) dan rektum, dokter mungkin menyarankan untuk menghindari atau meminimalkan asupan kubis.

Kubis memici kandungan bakteri yang hidup secara alami di saluran usus dan menyebabkan gas dan kembung.

Kita mungkin juga ingin membatasi asupan sayuran cruciferous seperti kembang kol, brokoli, dan kubis brussel karena dapat memicu gangguan gula darah.

7. Mereka yang ingin mempertahankan berat badan

Kita harus berhati-hati dengan hidangan berbahan terong. Tekstur dari daun terong dapat menyerap lemak.

Bahkan, terong goreng menyerap lemak empat kali lebih banyak daripada kentang goreng.

Demi menjaga konsumsi kalori seminimal mungkin, kita bisa mengonsumsi terong yang dipanggang atau direbus.

Jika kita ingin menumisnya, cobalah untuk menggunakan panci anti lengket dan sedikit minyak.

8. Penderita kelenjar tiroid yang kurang aktif

Lobak mengandung dua zat goitrogenik, progoitrin dan gluconasturtin, yang dapat mengganggu kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormonnya.

Senyawa ini tidak menimbulkan risiko bagi kita yang tak memiliki masalah kesehatan. Tapi, penderita hipotiroidisme atau kelainan kelenjar tiroid tidak boleh mengonsumsi sayuran ini tanpa dimasak.

Dengan memasaknya, maka senyawa goitrogens di dalamnya akan menjadi non aktif.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/04/230000420/kenali-8-kondisi-yang-batasi-konsumsi-sayuran-tertentu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke