Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bangun Massa Otot, Solusi Bertahan dalam Kanker Payudara

Laman ABCnews melaporkan, ketika orang-orang berada dalam kondisi kesehatan yang tidak baik, mereka dapat kehilangan banyak berat badan, dan sebagian besar penurunan berat badan tersebut disebabkan oleh penurunan massa otot.

Massa otot yang rendah -dalam istilah medis disebut sarcopenia, juga sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia, dan tampaknya berkorelasi dengan hasil yang lebih buruk pada orang-orang yang sakit kronis, termasuk mereka yang menderita kanker.

Penelitian sebelumnya tentang kanker payudara dan massa otot telah dilakukan pada wanita penderita kanker tingkat lanjut.

Penelitian baru ini melibatkan wanita yang lebih muda dengan kanker payudara yang kurang parah, dan menemukan, bahkan di antara kelompok ini, jumlah otot yang lebih kecil dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk.

Penelitian ini melibatkan 3.241 wanita dari Kaiser Permanente of Northern California dan Dana Farber Cancer Institute yang didiagnosis antara Januari tahun 2000 hingga Desember tahun 2013 dengan kanker payudara stadium II atau III.

Dalam riset tersebut peneliti menemukan bahwa massa otot yang lebih tinggi menandakan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik, terlepas dari usia wanita atau stadium kanker yang mereka alami.

Di sisi lain, massa otot yang lebih rendah juga dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Dengan menggunakan CT scan peserta untuk melihat secara langsung bagaimana kanker mempengaruhi otot.

Periset merasa tidak yakin mengapa massa otot yang rendah terkait dengan kelangsungan hidup yang lebih rendah.

Tetapi, mereka menyimpulkan, a hal ini mungkin terkait dengan bagaimana kanker secara langsung mempengaruhi jaringan otot.

Peradangan terkait kanker dapat menyebabkan massa otot menurun dan meningkatnya timbunan lemak.

Jadi, terlepas dari penyakit kanker ini, rupanya membangun massa otot adalah hal yang baik bagi wanita.

"Jika kita semua akan berurusan dengan (kehilangan otot) seiring dengan bertambahnya usia, lebih baik mulailah mengidentifikasinya sebagai faktor risiko sekarang, dan menargetkannya."

"Sehingga kita dapat meminimalkan dampaknya," kata Dr. Jennifer Ashton selaku kepala koresponden medis.

Baca: 3 Jenis Olahraga yang Sebaiknya Dijadikan Rutinitas Harian

Wanita dapat membangun otot dengan berbagai cara, misalnya latihan angkat beban di gym, bahkan melakukan angkat beban yang ringan juga bisa menjadi solusi.

Latihan yang efektif adalah menggunakan berat badan sendiri untuk membangun otot, seperti squat, push-up, lunge, dan plank.

Atau, banyak wanita juga menyukai yoga, pilates, atau aerobik untuk meningkatkan massa otot.

Saat melakukan latihan angkat beban, Dr. Ashton merekomendasikan para wanita agar menggunakan rompi pemberat tubuh yang memiliki bobot 0,9-1,3 kilogram.

Membangun otot akan membantu perempuan tetap kuat secara fisik dan mental.

Pola diet yang baik - terutama diet protein- juga membantu membangun otot yang sehat. Sumber protein yang baik bisa berupa daging tanpa lemak, telur, yoghurt, ikan, kacang, dan kacang.

Konsumsi protein harian yang tepat seharusnya didasarkan pada berat badan sendiri.

Seorang wanita yang memiliki berat 57 kilogram membutuhkan sekitar 45 gram protein dalam sehari. Ini setara dengan sekitar 3 ons ayam dan tiga cangkir susu dalam sehari.

Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi 4,5 ons salmon dan 100 biji almond. Tidak peduli makanan apa yang kalian pilih, jangan lupakan protein.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/08/190000020/bangun-massa-otot-solusi-bertahan-dalam-kanker-payudara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke