Karakter Marvel dalam Balutan Koleksi Busana "Ready to Wear"

Siapa karakter Marvel favoritmu? Spiderman? Captain America? Atau yang banyak menjadi perbincangan di awal 2018 ini, Black Panther? Semuanya ada!

Koleksi yang ditampilkan pada Selasa malam merupakan koleksi kolaborasi Disney Indonesia dan ESMOD Jakarta dalam rangka merayakan "Year of Marvel", sekaligus menyambut kehadiran film terbaru Marvel, "Avengers: Infinity War".

Sejumlah tokoh superhero Marvel menjadi inspirasi 13 mahasiswa ESMOD Jakarta dalam membuat rancangan busananya.

"Kebetulan tahun ini Marvel mengeluarkan beberapa film. Bagi mahasiswa, ini kesempatan besar untuk mengeksplorasinya menjadi pakaian ready to wear."

Demikian kata Patrice Dessiles dari Academic Program Manager ESMOD Jakarta.

Patrice menyebutkan, jenis pakaian yang banyak diciptakan dalam koleksi ini di antaranya jaket, dress, kaus, dan celana.

Semuanya diterjemahkan dalam koleksi pakaian ready to wear, dan olahraga dengan sentuhan superhero Marvel.

Black Panther

Patricia menjelaskan, tokoh tersebut menarik karena tak hanya mengutamakan karakter heroik, namun juga sisi budaya yang kuat dan menonjolkan kekuatan perempuan.

Pola tribal menghiasi bagian kiri pakaian, sesuai dengan pola yang sering muncul di dalam film.

Kerah turtle neck dengan garis-garis emas juga dimunculkan berdekatan dengan pola tribal tersebut.

Menunjukkan kesan budaya yang kuat, desain ini terinspirasi dari tokoh Okoye, dan para wanita dalam film yang banyak menggunakan baju berkerah tinggi.

Garis emas kembali ditemukan pada celana dengan potongan lurus.

Warna emas terinspirasi dari kostum Black Panther yang juga mengandung unsur warna serupa.

Meski didominasi warna hitam dan emas, namun terdapat sedikit bagian yang berwarna putih yaitu pada sisi kiri baju.

Warna putih terinspirasi dari pakaian awal yang juga didesain adik Black Panther untuk kakaknya.

"Emas melambangkan kekayaan Wakanda. Bahan yang digunakan plastik untuk menunjukkan sisi high technology seperti dalam film," kata Patricia.

Sementara desainer lainnya, Melissa, terinspirasi dari superhero Spiderman.

Melissa mengkombinasikan motif topeng Spiderman dan ikon jaring laba-labanya.

Teknik yang digunakan adalah 'defacing art' dan 'embroidery art'.

Potongan pakaian tersebut merupakan perpaduan vest tanpa lengan, dengan crop sweater yang memiliki pola rajutan.

Lalu, desain itu dipadukan dengan celana volume lebar.

Karya tersebut dimulainya dengan membuat pola print wajah Spiderman, kemudian 'merusak'-nya.

"Lalu aku gambar ulang dengan teknik Maria Wigley, dibordir tangan. Untuk tengah bajunya aku gambar ulang spiderman."

"Jadi banyak pola seperti 'jatuh-jatuh' itu terinspirasi spiderweb. Untuk ketahanan, aku mix dengan mesin agar lebih awet," tutur Melissa.

Marvel Studio

Selain tampil pada gelaran Fashion Nation, koleksi tersebut juga akan ditampilkan pada acara Marvel Studio, "Avengers: Infinity War" di Mal Kota Kasablanka pada 20 April hingga 13 Mei 2018.

Seshasaye Kanthamraju, Executive Director of Corporate Communication and Citizenship The Walt Disney Company South Asia mengatakan, kerjasama dengan para desainer lokal menurut dia amat penting.

Fashion sebagai bidang yang banyak digandrungi anak muda dirasa sejalan dengan penikmat film-film Marvel yang juga kebanyakan anak muda.

"Banyak anak muda yang menonton Marvel. Penting bagi kami untuk membangun keterikatan lebih dengan mereka serta membawa cerita internasional ke skala lokal," kata Seshasaye.

Marvel menemukan banyak inspirasi dan eksplorasi busana dari banyak negara. Tak menutup kemungkinan, desain pada koleksi ini juga bisa dijual secara luas.

"Banyak desainer datang dari banyak negara untuk menunjukkan desainnya. Ada banyak faktor. Jika cocok, kami mungkin saja jalan dengan desain tersebut," ujar dia.