Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Immune®, Sneaker Keren "Kelas Dunia" Karya Anak Bangsa...

Gerai itu terletak paling pojok dari jajaran etalase yang memanjang di atrium utama, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan lapak-lapak lain yang berisi sepatu-sepatu "kelas dunia" dengan merek yang juga mendunia, merek sneaker yang dipajang di gerai itu bukan -atau setidaknya belum, menjadi brand yang mendunia.

Immune®, demikian merek yang tertulis pada sebuah neonsign kecil yang ditaruh di atas rak kayu tempat memajang sepatu-sepatu mungil di tempat itu.

Isi gerai berukuran tak lebih dari 3x3 meter itu memang  "hanya" sepatu anak-anak. Ukuran paling besar pun cuma sampai nomor 27, atau kira-kira untuk kaki balita saja.

Berada di tengah brand-brand macam Nike, Onitsuka, Vans, Air Jordan, Adidas, Puma, sneaker Immune® bukan tak mungkin akan dikira sebagai barang dari merek global juga.

Bersama seorang rekannya, sejak Agustus 2017 lalu, Aji mulai mewujudkan idealismenya untuk menelurkan sepatu anak berkualitas karya anak bangsa.

Tak main-main, dengan pengalamannya selama tujuh tahun menangani distro, Aji mampu meyakinkan pabrik besar di wilayah Bandung, Jawa Barat untuk memproduksi sepatu rancangannya.

Jadi jangan kaget. Kualitas material, detailing, dan finishing sepatu-sepatu itu amat berkelas. Bagus sekali.

"Nama Immune® ini diambil dari imunisasi, imunisasi kan anti-body, yang kalo diterjemahkan lebih jauh, jadi 'anti-jelek'," kata Aji yang ditemui di gerainya kemarin.

Aji mengaku menggagas bisnis ini dengan bermodal keyakinan dan idealisme. "Ini soal apa yang elu offering, something new, fresh," kata Aji.

Sebelumnya, Aji pun diundang sebagai salah satu narasumber dalam pembukaan acara SneakerPeak Kemang Vol.3, untuk berbagi pengalamannya.

"Sejak Agustus sampai sekarang sudah ada 12 series yang kita pasarkan," kata Aji.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu seri sneaker Immune® ini pun tergolong panjang.

Aji menyebut, proses kreatif yang terus berkembang membutuhkan waktu, hingga akhirnya didapat hasil yang paling memuaskan.

"Kadang setelah desain kelar, lalu sepatu sample jadi, ada ide baru lagi muncul, bagusnya diginiin, jadi diubah lagi," kata dia.

Untuk sebuah seri sepatu, kata Aji, dibutuhkan waktu hingga tiga bulan sebelum akhirnya bisa diproduksi dan dipasarkan.

Menurut Aji, satu hal yang membedakan Immune® dengan produksi lokal lainnya adalah, sepatu ini diproduksi di pabrik besar.

Kerjasama yang dibangunnya memungkinkan pabrik yang biasa memproduksi sepatu ternama dunia tersebut mau membuat Immune®.

"Hambatannya kan adalah ketika orang mau buat sepatu sendiri, enggak ada pabrik yang mau nerima, akhirnya jadi UMKM, homemade, biasanya jadi ada hambatan di kualitas," kata dia.

Dengan jaringan relasi yang dibangun Aji, pabrik besar yang kini menjadi mitranya mau memproduksi Immune® meski masih dalam jumlah terbatas.

Hasilnya, sepatu yang ditelurkan pun menjadi amat berkelas, dengan detail dan kualitas tinggi.

"Misalnya ini, alasnya ini ditempel ke bagian atas sepatu dengan oven uap 120 derajat selama satu jam. Alas ini memakai karet mentah, yang akan melting dan dipres ke sepatunya."

"Jadi bisa rapi dan kuat begini," kata Aji sambil menunjukkan sebuah sepatu dengan tapak biru dan sol putih di tangannya.

Pada sepatu itu tertera tulisan "made in Indonesia" yang dicetak kecil namun rapi dan presisi.

Demikian pula dengan detail jahitan dan bahan yang digunakan. "Saya merancang sendiri sepatu-sepatu ini," tegas Aji.

"Termasuk pemilihan bahan, saya yang pilih. Bisa saya yang cari sendiri, atau pabrik yang carikan, lalu minta persetujuan saya," sambungnya.

Boks dan bungkus pun berkelas

Presentasi sepatu ini pun dibuat layaknya sepatu berkelas dunia. Dengan dus coklat berkualitas yang di dalamnya dilengkapi softbag pembungkus sepatu.

"Ini persis seperti presentasi sepatu-sepatu mahal. Jadi semuanya kita lakukan dengan detail dan serius," cetusnya.

"Sepatu ini lahir dari cerita dulu, baru ada produknya," kata Aji.

"Kalau saya bikin sepatu untuk dewasa, itu artinya sepatunya jadi dulu, baru kita karang cerita tentang sepatunya."

Dia berharap, suatu saat nanti Immune® bisa menjadi kenangan bagi anak-anak yang pernah memakainya.

Anak-anak itu kelak diharapkan bisa mengingat betapa kerennya sneaker yang mereka pakai dulu.

"Jadi ini soal keyakinan, konsistensi, ide, jadi jalanin aja terus," ungkap Aji.

Sejauh ini pemasaran Immune® masih dilakukan secara online, salah satunya lewatakun Instragram @immune.kids.

Aji menyebut, rentang harga untuk setiap sepatu berada di kisaran Rp 300-400 ribu.

"Ini saya baru bikin seri warna terbaru untuk memenuhi permintaan dari Australia," kata Aji sambil menunjukkan sebuah sepatu berwarna ungu.

Menurut Aji, perkembangan bisnis yang dijalani belum sampai satu tahun ini sudah amat menjanjikan.

"Ada beberapa pesanan dari luar negeri untuk partai besar, tapi saya belum berani ambil. Saya masih khawatir tak bisa memenuhi permintaan terkait kapasitas produksi," sebut dia.

Go... go... go... Immune®

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/19/094555220/immune-sneaker-keren-kelas-dunia-karya-anak-bangsa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke