BrandzView
Halaman ini merupakan kerja sama antara Prodia dan Kompas.com
Salin Artikel

Gagal Diterima Kerja karena Tes Kesehatan? Simak Tipsnya...

KOMPAS.com – Seleksi administrasi, wawancara dengan personalia atau HRD, wawancara dengan calon atasan (user), psikotes, dan tes bidang merupakan proses panjang yang biasanya harus dijalani oleh calon karyawan baru.

Jika semua tahap ini berhasil dilalui, beberapa perusahaan masih mensyaratkan satu tes terakhir, yakni tes kesehatan atau medical check up.

Eits, meski bukan mengukur potensi atau kemampuan diri, tes kesehatan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Rendi (25 tahun) menuturkan kisah kegagalannya diterima di perusahaan impian karena terganjal tes kesehatan.

“Dari seleksi berkas, psikotes, wawancara HRD, wawancara user, sampai penawaran gaji aku lewati dengan mulus, tapi aku gagal di tes kesehatan,” tulis Rendi dalam blog pribadinya.

Pria itu mengatakan bahwa pihak perusahaan tidak memberi penjelasan perihal kegagalannya sehingga ia tidak mengetahui secara pasti apa yang membuatnya dinyatakan tidak sehat. Padahal, ia merasa kondisi tubuhnya sangat prima.

Berbeda dengan Haris (28 tahun). Ia yang sudah bekerja selama setahun itu gagal diangkat menjadi karyawan tetap karena tidak lolos tes kesehatan.

Ya, beberapa perusahaan memang baru meminta karyawannya untuk melakukan tes kesehatan ketika proses pengangkatan.

Sementara itu, Maya (24 tahun) kadung “jiper” alias takut ketika ia menerima panggilan kerja dari perusahaan impian yang ternyata mewajibkan tes kesehatan di awal perekrutan.

“Saya penderita diabetes. Jadi, sudah pasti gak lolos (tes kesehatan) makanya akhirnya saya memilih gak datang,” tuturnya.

Pentingnya kesehatan karyawan

Karyawan merupakan aset penting perusahaan yang harus terjaga dan dijaga selalu performanya, termasuk dalam hal kesehatan.

Dalam artikel berjudul “Employee health screening: health checks and why they’re worth doing” di laman Fit for Work, Rabu (8/6/2017), dituliskan, kesehatan karyawan akan memberikan dampak yang signifikan bagi kerja tim, kekompakan antar-karyawan, dan tentunya produktivitas perusahaan.

Oleh sebab itu, tes kesehatan ibarat tes “ketok palu” bagi calon karyawan baru. Lewat tes kesehatan ini, perusahaan akan memilih aset-aset terbaik--tidak hanya secara potensi, tetapi juga secara kesehatan--untuk menjalankan roda bisnisnya.

Meski begitu, tes kesehatan tidak seharusnya menjadi momok yang menakutkan. Seperti tes lainnya, tes kesehatan juga bisa dipersiapkan dengan matang.

Biasanya, medical check up ini akan mencakup pengukuran tekanan darah, tes urine, tes darah, rontgen (bagi perokok aktif dan pasif), tes audiometric atau pendengaran, tes fisik, tes penglihatan jauh (tes visus mata), tes buta warna, dan tes penglihatan dekat.

Ada pula perusahaan yang mensyaratkan tes narkoba dan HIV/AIDS pada proses tes kesehatan.

Walaupun beberapa tes mungkin tidak bisa “disiasati”, menjaga kondisi tubuh sebelum tes bisa memperbesar peluang untuk lolos pada tahap ini.

Pertama, biasakanlah untuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang. Sebelum menghadapi tes, ada baiknya Anda menjauhi makanan yang berlemak dan berminyak. Sebab, tidak sedikit kegagalan terjadi karena kolesterol atau tekanan darah yang mendadak tinggi.

Kedua, perbanyaklah konsumsi buah, sayur, dan air mineral guna menjaga metabolisme tubuh Anda. Jangan sampai ketika hari H tiba, kondisi tubuh justru sedang tak prima.

Nah, yang paling sering terlupa adalah berolahraga dan beristirahat secukupnya. Jadwalkan olahraga secara rutin agak tekanan darah lebih stabil.

Yang terakhir, cobalah untuk melakukan medical check up sendiri di klinik kesehatan, misalnya di Prodia. Hal ini akan memberikan gambaran awal bagaimana kondisi kesehatan Anda.

Jadi, jika ada masalah kesehatan, Anda bisa segera mengantisipasi dan memperbaikinya sebelum menghadapi tes kesehatan di perusahaan sesungguhnya.

Namun, akan lebih baik jika hal-hal tersebut menjadi kebiasaan yang terus-menerus dilakukan, termasuk melakukan medical check up secara rutin. Sebab, kesehatan bukan hanya aset penting bagi perusahaan, melainkan juga modal utama menjalani kehidupan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/24/084100620/gagal-diterima-kerja-karena-tes-kesehatan-simak-tipsnya-

Bagikan artikel ini melalui
Oke