Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Turunkan Berat Badan? Jangan Pernah Lewatkan Sarapan

KOMPAS.com - Melewatkan waktu makan seolah-olah menjadi hal logis bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Yah, meskipun cara ini sebenarnya tidak sehat.

Namun, jangan sekali-kali melewatkan sarapan jika tak ingin semua usahamu sia-sia.

Ada banyak metode untuk menurunkan berat badan yang akan membantu kita mendapatkan tubuh yang ideal.

Tapi, sebuah riset telah menunjukan, jika sarapan diabaikan maka hal itu akan membuat impian untuk mendapatkan tubuh ideal menjadi mustahil.

Dilansir laman Techtimes, riset ini dilakukan oleh peneliti dari Mayo Clinic yang menemukan bukti ilmiah dari dampak buruk melewatkan sarapan.

Disebutkan, melewatkan sarapan justru semakin menambah berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, peneliti menganalisis 347 pria dan wanita sehat selama 12 tahun dengan rentang usia antara 18-87 tahun.

Pada awal penelitian, semua peserta riset memiliki skor indeks massa tubuh yang normal.

Selain itu, mereka juga menerapkan pola makan konstan selama masa studi.

Menurut hasil penelitian, 26,7 persen dari subyek yang secara teratur melewatkan sarapan mengalami obesitas, dibandingkan dengan 10,9 persen untuk subjek yang sering sarapan.

Riset ini juga menemukan, orang yang melewatkan sarapan memiliki ukuran pinggang rata-rata 97,5 centimeter.

Ukuran tersebut terhitung lebih besar 9,8 centimeter daripada pinggang rata-rata orang yang secara teratur sarapan.

Makan sarapan di pagi hari memicu metabolisme kita, yang membantu membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

Selain itu, sarapan yang seimbang mampu memberikan nutrisi tertentu yang mungkin terabaikan sepanjang hari dan menjaga tubuh tetap sehat.

Baca :Makan Pasta Bantu Sukseskan Program Diet

Apa saja cara efektif untuk menurunkan berat badan?

Riset ini bertepatan dengan temuan tim peneliti dari University of Helsinki.

Mereka menemukan, manajemen berat badan yang efektif terkait dengan kebiasaan makan yang teratur, yang termasuk pola makan teratur dan frekuensi yang tepat.

Penelitian terbaru juga mengungkapkan, pasta tidak berkontribusi terhadap kenaikan berat badan atau peningkatan lemak tubuh.

Namun, justru terungkap dampak positif pasta yang membantu menurunkan berat badan.

Hasil riset ini mampu mendobrak pendapat kuno yang memandang pasta sebagai penyebab kenaikan berat badan.

Riset lain menunjukkan, kecepatan makan seseorang juga mempengaruhi berat badan.

Orang yang makan dengan cepat memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi gemuk.

Sementara mereka yang makan dengan lambat justru membantu proses penurunan berat badan.

Hal ini terkait dengan hormon yang memproduksi perasaaan kenyang, yang membuat pemilik kecepatan makan lambat merasa lebih kenyang saat makan jumlah makanan yang sama dibandingkan dengan mereka yang makan cepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/27/210000620/ingin-turunkan-berat-badan-jangan-pernah-lewatkan-sarapan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke