Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelajaran yang Didapat Ibnu Jamil dari Lewis Hamilton

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Ibnu Jamil merasa beruntung bisa berolahraga bersama dengan pebalap F1 Lewis Hamilton. Pertemuan itu terjadi di Shanghai, China, saat para brand ambassador Puma berkumpul untuk berlatih bersama.

Selain rasa bangga, ada hal-hal inspiratif yang didapatkan Ibnu Jamil dari pebalap yang menurutnya sangat humble itu.

"Lewis Hamilton menunjukkan bahwa kita bisa berolahraga di mana saja. Sebagai orang yang profesional, dia tidak tergantung pada fasilitas, teman, atau lokasi," ujar Ibnu di sela-sela pembukaan toko terbaru Puma di Lippo Mal Puri, Sabtu (5/5/2018).

"Ia mengajarkan bahwa kita harus melibas ketergantungan. Nggak perlu harus ada teman, baru olahraga, nggak perlu cari lapangan, atau fasilitas tertentu. Dalam segala kondisi kita bisa berolahraga," lanjutnya.

"Kami sampai benar-benar basah oleh keringat, walau berlatih hanya beberapa gerakan kaki, paha, perut, dan tubuh bagian atas dalam waktu 20 menit saja," kenangnya.

Menurut Ibnu, hal itu sesuai dengan kampanye Puma yakni 24/7. "Kampanye ini bisa diartikan bahwa kita siap berlatih kapan saja, di mana saja," paparnya.

Hal lain yang didapatkan Ibnu jamil adalah bahwa seseorang haruslah berdedikasi penuh terhadap profesi yang dipilihnya.

"Contohnya Lewis Hamilton. Sebagai pebalap, dia tidak sekedar mengandalkan nyali dan kemampuan nyetir. Tapi juga harus memiliki konsentrasi dan fisik yang prima. Bayangkan, orang sekelas dia masih mau berlatih seperti kita-kita, mau lari, mau cross training, dan juga melakukan cross fit," ujarnya.

Hal itulah yang menjadikan Ibnu Jamil makin semangat berolahraga. Apalagi sudah setahun ini dia menjadi brand ambassador produk olahraga Puma.

Tidak tanggung-tanggung, Ibnu pun mengikuti berbagai acara lari, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Ia pernah mencatat waktu 4 jam 50 menit untuk full marathon (42,195 Km) di acara Seoul Marathon.

Lalu pada 24 September 2017 lalu, Ibnu berniat memperbaiki catatan waktunya menjadi 4 jam 30 menit di Berlin Marathon. "Tapi saya kram di kilometer 21, dan terpaksa melanjutkan dengan sedikit jalan kaki meski akhirnya finish. Tapi belum berhasil memperbaiki rekor," ceritanya.

Ia pun bertekad semakin rajin latihan. Apalagi belum lama ini dia diminta mencoba sepatu lari terbaru dari Puma, Ignite Flash. Sebagai brand ambassador, ia tak lepas menceritakan keunggulan sepatu ini.

"Salah satu hal yang menentukan kenyamanan berlari adalah sepatu. Nah sepatu ini bahannya enak, lentur, enteng, dan nyaman banget. Ini penting buat kaki," katanya sambil menunjukkan sepatu warna putih yang dipakainya.

Kebetulan Ignite Flash memang dibuat menggunakan evoknit di bagian atas, sehingga menyesuaikan bentuk kaki pemakainya.

Sedangkan di bagian sol, digunakan seri Ignite yang memberi tolakan tenaga lebih pada pelari sekaligus rasa empuk saat menjejakkan kaki ke permukaan.

"Apalagi varian dan modelnya asyik. Jadi selain mendapatkan kesehatan, kita juga bisa tampil keren," katanya. "Model ini kan tetep keren dipakai jalan-jalan. Nggak norak lah."

"Saat ini, orang-orang kan kalau berolahraga selalu berfoto-foto lalu mengunggahnya ke instagram. Nah kalau orang lain lihat, ini kok keren ya, maka kita bisa ikut menyebarkan virus gaya hidup sehat," ujar Ibnu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/06/131017420/pelajaran-yang-didapat-ibnu-jamil-dari-lewis-hamilton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke