Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Diet "Intermittent" Picu Risiko Diabetes

KOMPAS.com — Menurut riset terbaru, diet puasa (intermittent) dapat meningkatkan risiko diabetes dan menyebabkan efek samping yang merusak.

Dalam acara European Society of Endocrinology 2018, para ilmuwan sepakat bahwa diet puasa memang membantu menurunkan berat badan.

Meski demikian, puasa juga dapat mengganggu kerja insulin yang merupakan hormon pengatur gula. Inilah yang mengarah pada risiko diabetes.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan kita untuk berhati-hati dalam menerapkan program diet seperti diet 5:2 atau diet puasa intermittent.

Diberitakan laman the Independent, riset ini dilakukan oleh peneliti dari the University of Sao Paulo, Brasil.

Menurut Ana Bonassa, selaku pemimpin riset, riset ini merupakan riset pertama yang menunjukkan diet puasa intermittent dapat merusak pankreas dan memengaruhi fungsi insulin.

Demi mendapatkan hasil yang akurat, periset memeriksa efek dari diet puasa ini setiap harinya.

Peneliti melihat efek pola diet ini dari berat badan, tingkat radikal bebas, dan fungsi insulin normal pada tikus dewasa selama tiga bulan.

Selama periode penelitian, periset menemukan peningkatan jumlah jaringan lemak di perut tikus meskipun berat badan dan asupan makanan tikus menurun.

Sel-sel pankreas yang melepaskan insulin juga menunjukkan kerusakan.

Peningkatan kadar radikal bebas dan penanda resistensi insulin turut terjadi selama penelitian.

Menurut Ana Bonassa, kemungkinan resistensi insulin sudah terjadi pada orang yang menerapkan pola diet ini.

"Jadi, meskipun diet ini dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat, ada efek merusak yang berpotensi serius terhadap kesehatan dalam jangka panjang," paparnya.

Efek kesehatan yang dimaksud Ana Bonassa dapat berupa pengembangan diabetes tipe-2.

Data baru ini memang dicerminkan dari percobaan pada tikus, namun percobaan ini juga menunjukkan adanya bahaya jangka panjang yang kemungkinan terjadi.

Dengan demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai bagaimana pengaruh pola diet ini, terutama bagi mereka yang memiliki masalah metabolisme.

Sebagai hasil dari temuan ini, para peneliti sekarang berencana untuk meneliti lebih jauh bagaimana jenis diet ini merusak fungsi pankreas dan insulin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/22/150000720/waspadai-diet-intermittent-picu-risiko-diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke